Soal Banjir, Tanjung Selor Perlu Folder-folder Air
Beberapa kawasan permukiman penduduk konturnya tanahnya sama tinggi dengan permukaan air di sungai
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Sebagai kota yang berada di tepi perairan, Tanjung Selor sudah menjadi langganan banjir. Setiap tahun ada saja genangan air yang masuk ke permukiman warga karena pertemuan hujan dengan pasang air Sungai Kayan.
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Perkim Kalimantan Utara Saifullah Djamal menjelaskan, jajaran Dinas PUPR Provinsi termasuk Satuan Kerja dan Dinas PU Kabupaten terus mencari cara agar genangan pada permukiman warga bisa diminimalisir saat turun hujan atau sedang pasang.
Beberapa kawasan permukiman penduduk konturnya tanahnya sama tinggi dengan permukaan air di sungai sehingga sedikit ada tambahan debit air baik dari hujan maupun pasang, akan timbul genangan.
"Jadinya beberapa kawasan airnya tidak bisa mengalir ke sungai karena ketinggian sama dengan air sungai. Secara teoritis air itu akan mengalir ke tempat rendah," kata Saifullah saat disua Tribunkaltim.co, Rabu (5/9/2018).
Baca: Caleg PDIP Sebut Pertamina Bakal Jamin Ketersediaan Elpiji 3 Kg di Kaltara
Ada opsi membangun folder-folder atau tampungan sementara.
Namun infrastruktur itu harus dikaji secara teknis dan anggaran secara mendalam.
"Selain itu kita juga sedang mencari solusi ketika terjadi pasang surut, air tidak sampai masuk ke drainase kota," sebutnya.
Penanganan banjir di Tanjung Selor lanjutnya memang membutuhkan koordinasi yang kuat antar pemerintah, termasuk masyarakat. Kesadaran masyarakat harus ditingkatkan dalam pencegahan banjir misal tidak membuang sampai sembarangan.
Dinas PUPR Kalimantan Utara lanjutnya juga sedang merevitalisasi sejumlah gorong-gorong di dalam kota seperti di Jalan Kolonel Soetadji. Pemkab Bulungan juga sudah mengganti sejumlah gorong-gorong di jalan-jalan penghubung dalam kota.
"Tetapi itu masih harus ditingkatkan atau diperbanyak," sebutnya. (Wil)