Kemendikbud Fokus Pemulihan Sekolah di NTB
Kemendikbud bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat terus berupaya menghadirkan kembali kegiatan belajar mengajar melalui kelas sementara.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Pemulihan sekolah usai berakhirnya status tanggap darurat bencana gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dilakukan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat terus berupaya menghadirkan kembali kegiatan belajar mengajar melalui kelas-kelas sementara.
"Saat ini tercatat sekitar 20 lembaga nonpemerintah, dengan ratusan relawan, bergotong royong dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Fokusnya memulihkan kondisi belajar mengajar di sekolah dan kondisi warga belajar," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ari Santoso, di Praya, NTB, Sabtu (8/9/2019).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dijadwalkan akan memimpin Apel Gerakan Kembali Sekolah di Alun-Alun Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB, Kota Mataram, Minggu (9/9/2018) pagi ini.
Baca: Pengendara Motor Tewas Kecelakaan, Anak dan Istrinya Kritis
Apel akan dihadiri perwakilan lembaga/komunitas, guru, siswa, dan pemerintah daerah.
"Besok pagi Pak Menteri akan memberikan secara langsung dana bantuan atau tunjangan khusus bagi para guru terdampak gempa Lombok," ujar Ari Santoso.
Dijelaskan Ari, tunjangan tersebut diberikan kepada sekitar 5.000 guru terdampak gempa di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram dan juga Sumbawa.
Sebelumnya, Kemendikbud bersama dinas pendidikan kabupaten/kota di NTB melakukan pendataan guru terdampak gempa, untuk selanjutnya akan diberikan tunjangan khusus.
"Jumlahnya sekitar Rp 2 juta per bulan untuk non-PNS, dan Rp 1,5 juta per bulan untuk PNS. Tunjangan khusus ini diberikan selama enam bulan," tuturnya.
Pada masa tanggap darurat yang berakhir pada 25 Agustus 2018 yang lalu, Kemendikbud telah mendirikan 112 tenda yang menjadi kelas-kelas sementara di berbagai wilayah Lombok.
Selain itu, tercatat sebanyak 5.000 paket seragam dan perlengkapan sekolah telah dibagikan melalui Posko Pendidikan.
Baca: Pengacara Ungkap Semangatnya Ahok saat Curhat akan Menikah Selepas dari Penjara
Layanan psikososial dan psikoedukasi, serta trauma healing diberikan kepada warga belajar.
Kemendikbud juga akan menggulirkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) khusus siswa korban gempa Lombok.
Total bantuan yang disiapkan Kemendikbud untuk pemulihan NTB pascabencana gempa sebesar Rp 258 miliar.
Alokasi mengenai anggaran optimalisasi tersebut dijelaskan Direktur Jenderal Dikdasmen, Hamid Muhammad, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), 29 Agustus lalu.