Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbud Fokus Pemulihan Sekolah di NTB

Kemendikbud bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat terus berupaya menghadirkan kembali kegiatan belajar mengajar melalui kelas sementara.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kemendikbud Fokus Pemulihan Sekolah di NTB
Puspen TNI/Puspen TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dan Kapolri Jenderal Pol Prof. H.M. Tito Karnavian. Ph.D. mendampingi Presiden RI Ir. Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Balai Kuwu, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu (2/9/2018). Setibanya di Lapangan Desa Balai Kuwu, Presiden RI Ir. Joko Widodo didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melakukan dialog dan tanya jawab serta bernyanyi bersama dengan anak-anak yang turut serta dengan orangtuanya ikut mengungsi, akibat bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Lombok beberapa waktu lalu. (Puspen TNI) *** Local Caption *** 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Pemulihan sekolah usai berakhirnya status tanggap darurat bencana gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dilakukan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat terus berupaya menghadirkan kembali kegiatan belajar mengajar melalui kelas-kelas sementara.

 "Saat ini tercatat sekitar 20 lembaga nonpemerintah, dengan ratusan relawan, bergotong royong dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Fokusnya memulihkan kondisi belajar mengajar di sekolah dan kondisi warga belajar," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ari Santoso, di Praya, NTB, Sabtu (8/9/2019).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dijadwalkan akan memimpin Apel Gerakan Kembali Sekolah di Alun-Alun Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB, Kota Mataram, Minggu (9/9/2018) pagi ini.

Baca: Pengendara Motor Tewas Kecelakaan, Anak dan Istrinya Kritis

Apel akan dihadiri perwakilan lembaga/komunitas, guru, siswa, dan pemerintah daerah.

"Besok pagi Pak Menteri akan memberikan secara langsung dana bantuan atau tunjangan khusus bagi para guru terdampak gempa Lombok," ujar Ari Santoso.

Dijelaskan Ari, tunjangan tersebut diberikan kepada sekitar 5.000 guru terdampak gempa di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram dan juga Sumbawa.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Kemendikbud bersama dinas pendidikan kabupaten/kota di NTB melakukan pendataan guru terdampak gempa, untuk selanjutnya akan diberikan tunjangan khusus.

"Jumlahnya sekitar Rp 2 juta per bulan untuk non-PNS, dan Rp 1,5 juta per bulan untuk PNS. Tunjangan khusus ini diberikan selama enam bulan," tuturnya.

Pada masa tanggap darurat yang berakhir pada 25 Agustus 2018 yang lalu, Kemendikbud telah mendirikan 112 tenda yang menjadi kelas-kelas sementara di berbagai wilayah Lombok.

Selain itu, tercatat sebanyak 5.000 paket seragam dan perlengkapan sekolah telah dibagikan melalui Posko Pendidikan.

Baca: Pengacara Ungkap Semangatnya Ahok saat Curhat akan Menikah Selepas dari Penjara

Layanan psikososial dan psikoedukasi, serta trauma healing diberikan kepada warga belajar.

Kemendikbud juga akan menggulirkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) khusus siswa korban gempa Lombok.

Total bantuan yang disiapkan Kemendikbud untuk pemulihan NTB pascabencana gempa sebesar Rp 258 miliar.

Alokasi mengenai anggaran optimalisasi tersebut dijelaskan Direktur Jenderal Dikdasmen, Hamid Muhammad, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), 29 Agustus lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas