Baznas Ajak Anak Yatim Piatu se-Kota Yogyakarta Ikuti Program Wisata Religi
Sebanyak 500 anak yatim se-Kota Yogyakarta mengikuti Wisata Religi dan Edukasi Anak Yatim yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sebanyak 500 anak yatim se-Kota Yogyakarta mengikuti Wisata Religi dan Edukasi Anak Yatim yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta, Minggu (16/9/2018).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan tahun baru HijriYah, dengan agenda Wisata Religi yang dilakukan di 3 tempat yakni Keraton, Masjid Gede Kauman serta Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Misbahrudin, Wakil Ketua Pelaksana Baznas Kota Yogyakarta, menuturkan bahwa dari 500 anak yatim yang ikut, 400 diantaranya berasal dari panti asuhan yang ada di kota Yogyakarta, serta 100 anak yatim yang ada di masyarakat.
"Ini adalah rangkaian kegiatan tahun baru Hijriah. Kegiatan semacam ini baru pertama kali kita lakukan, yang mana tujuan kita adalah memberikan edukasi ke anak baik konteks spiritual maupun sejarah," terangnya.
Dia mengatakan bahwa wisata religi semacam bisa membantu anak untuk tahu lebih jauh mengenai sejarah, serta bisa dijadikan ajang silaturahmi.
"Anak tidak hanya datang, tapi kita suruh buat tulisan tangan. Nanti yang terbaik akan kita beri penghargaan. Kegiatan ini tidak bisa berlangsung tanpa campur tangan masyarakat dan pihak lain," terangnya.
Dalam kegiatan ini, juga diberikan bantuan kepada 500 anak yatim yang hadir serta 9 Panti Asuhan dengan total Rp95 juta.
Saifullah, Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta, menuturkan pihaknya sangat senang dengan kunjungan yang dilakukan oleh anak-anak yatim ini.
Pasalnya, banyak masyarakat yang belum tahu mengenai program khusus yang diberikan oleh Istana Kepresidenan Yogyakarta, yang membolehkan masyarakat yang ingin berwisata ke Istana Kepresidenan Yogyakarta.
"Kami membuka istana Yogyakarta kepada masyarakat, khususnya warga Yogyakarta. Ini merupakan program khusus yang belum banyak diketahui masyarakat. Disini tidak dipungut biaya. Malah kita siapkan air minum," katanya.
Saifullah mengatakan, jika selama ini wisatawan yang berkunjung kebanyakan dari luar Yogyakarta.
Untuk masyarakat Yogyakarta tidak banyak yang mengetahui mengenai hal tersebut.
"Yang ingin berwisata kesini pada hari Sabtu dan Minggu kami siap. Selama ini yang saya perhatikan, yang datang kesini kebanyakan dari luar Yogyakarta."
"Kita di tahun lalu sudah minta ke Kepatihan agar memperbolehkan masyarakat untuk berkunjung kesini. Kami ingin membumikan Istana," terangnya.
Sementara itu, Puji Nurul khotimah (19) peserta dari Panti Asuhan Mafaza, Warungboto, Umbulharjo mengaku sangat bahagia bisa mengunjungi secara langsung Istana Kepresidenan.
Pasalnya kesempatan semacam ini sangatlah langka dan dia juga baru pertama kali merasakan sensasi mengunjungi Istana Kepresidenan
"Tadi melihat-lihat ada foto, terus sejarah. Sangat senang sekali. Tidak semua orang bisa datang kesini. Selain saya bisa belajar sejarah, juga menambah teman. Kalau biasanya ikutnya pengajian, sekarang wisata religi," terangnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.