Semangat Gotong Royong Warga Kemudo Prambanan Membangun Desa Agrowisata
Panas terik matahari siang ini tampaknya tak begitu dirasakan oleh warga masyarakat Desa Kemudo, Prambanan, Minggu (16/9/2018).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Panas terik matahari siang ini tampaknya tak begitu dirasakan oleh warga masyarakat Desa Kemudo, Prambanan, Minggu (16/9/2018).
Tangan-tangan masyarakat mulai dari pemuda, paruh baya hingga renta baik pria maupun wanita tampak bergotong royong membuat talud pinggir jalan yang melintas di tengah desa nya.
Mereka tampak semangat mencangkul tanah yang akan ditanam tumpukan batu kali sebagai talud penguat jalan, mengangkat batu, air hingga mengaduk campuran semen dan pasir merapi.
Sesekali gurauan serta celotehan warga membuat gelak tawa yang seolah dapat mengikis rasa lelah masyarakat.
Masyarakat terus bersemangat menyelesaikan program Padat Karya Tunai (PKT) dari PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko ini.
Selain pembangunan talud, kegiatan tersebut sekaligus melakukan pembersihan dan pembenahan talud serta penyiapan untuk optimalisasi lahan guna budidaya tanaman anggur yang didukung penuh oleh masyarakat serta PT TWC.
Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto menuturkan pihaknya bersama lebih dari 300 warga desa ditambah 50 perangkat desa dan karang taruna yang turun tangan membantu PKT ini ingin mengembangkan wilayah desanya dengan perbaikan fasilitas dan infrastruktur yang ada.
"Pembangunan talud ini sepanjang 340 meter dengan lebih dari 15 kelompok Dusun yang kita bagi dan semoga dalam waktu dua hari program ini sudah bisa terselesaikan."
"Kami pun juga menyiapkan bonus untuk warga jika mampu selesai lebih cepat," katanya saat ditanya Tribunjogja.com, Minggu (16/9/2018).
Hermawan melanjutkan, program PKT ini besar harapan baginya dan warganya untuk berkembang menjadi sebuah desa wisata yang mampu meningkatkan taraf perekonomian warganya.
"Kami ingin menjadi desa yang maju. Kami ingin menjadi desa yang mandiri dan unggul melalui potensi yang ada. Mayoritas disini petani baik cabai, jagung, kacang-kacangan dan lainnya, kami ingin menjadikan ini sebagai potensi agrowisata," katanya melanjutkan.
Beberapa waktu yang lalu pun, Hermawan mengaku pernah diajak TWC untuk melakukan studi ke Malang.
Studi tersebut untuk belajar mengenai pengembangan desa wisata melalui agrobisnis.
Pihaknya yakin dengan potensi yang dimiliki oleh warganya di Desa Kemudo mampu mengembangkan desa dan perekonomian warga.
"Saat ini kita juga sudah berusaha mengembangkan, cabai kita sudah ada yang kita oleh menjadi sambal kemasan sudah kita pasarkan sampai Jakarta, ada juga jagung mungkin akan kita kembangkan dengan keripik jagung, ditambah kita saat ini ada pengembangan lahan untuk anggur. Ini menambah aneka ragam agro yang ada," lanjutnya.
Hermawan pun berharap, dana lebih dari Rp117 juta yang dikucurkan dalam program padat karya tunai ini dapat benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
Selain keuntungan warga dari upah harian yang didapat namun manfaat yang lebih besar harus dirasakan ke depannya.
"Lingkungan kita dekat dengan Candi, baik Prambanan maupun Plaosan ini menjadi daya tarik sendiri. Saya setuju jika desa kami dijadikan sebuah desa wisata yang menyokong wilayah candi."
"Desa kita bisa menjadi paket wisata yang ditawarkan ketika kita sudah benar-benar siap menjadi agro wisata," tuturnya.
Sementara itu, Ricky SP Siahaan Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC menuturkan pihaknya memang mendorong masyarakat Desa Kemudo untuk berkembang menjadi desa yang berpotensi sebagai wisata khususnya agro.
"Akan kita dampingi, akan kita bantu kemauan masyarakat yang besar untuk memajukan wilayahnya. Potensi disini sangat bagus. Kita bersama yakin dapat mewujudkan Desa Kemudo menjadi Desa Wisata Agro yang mampu mensejahterakan masyarakatnya," katanya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.