Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Nasib nahas menimpa Nur Seha (54), warga Sedayu, Bantul. Alih-alih bisa berbisnis telur asin, ia justru kehilangan perhiasan dan uang dengan total kerugian Rp10,8 juta akibat gendam.

Kapolsek Jetis Kompol Hariyanto menjelaskan, kejadian bermula saat Nur sedang berbelanja di sebuah pasar raya daerah Godean Sabtu (15/8/2018).

Saat sedang memilih-milih, tiba-tiba ada tiga orang yang mendekati dan mengajak berbicara.

Dalam pengakuannya, orang tersebut mengaku dari Brunei Darussalam. Saat berbincang-bincang tersebut, korban diajak untuk berbisnis telur asin.

"Jadi ada 2 laki-laki dan 1 perempuan mendekati mengaku dari Brunei, yang satu mengaku sebagai rohaniawan."

"Ngajak ngobrol begitu, kemudian korban diajak naik mobil. Nah dia kemudian diajak muter-muter," kata Kompol Hariyanto saat ditemui di Polsek Jetis Selasa (18/9/2018).

Sesampainya di depan Pasar Pingit, lanjutnya pelaku yang mengaku rohaniawan meminta korban untuk melepaskan perhiasan dan uang tunai ke atas sebuah tisu.

Korban pun mengikuti perintah pelaku. Setelah itu, perhiasan dan uang dibungkus tisu dan dimasukkan ke dalam tas kresek hitam.

"Jadi rohaniawan itu bilang kalau mau selamat perhiasan harus didoakan. Jadi liontin 6 gram, 9gram cincin, 1 gram anting-anting, dan uang Rp800ribu dibungkus tisu, lalu di masukkan kresek hitam. Kresek kemudian dimasukkan ke tas pelaku," lanjutnya.

Setelah didoakan, korban kemudian diberi kresek hitam. Pelaku berpesan untuk tidak membuka kresek tersebut sebelum 24 jam.

Saat korban membuka kresek keesokan harinya,ternyata kresek tersebut berisi gulungan karcis parkir. (tribunjogja)