Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Pengeroyok yang Tewaskan Sendi Tertangkap, Otak Pembunuhan Masih Diburu

Sementara dari pengakuan Purnomo, dia tega mengeroyok korban bernama Sendi Jasmani lantaran diajak seorang kawan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dua Pengeroyok yang Tewaskan Sendi Tertangkap, Otak Pembunuhan Masih Diburu
KOMPAS.com/ EDI JUNAEDI
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Dua pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang warga Desa Jojo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus telah ditangkap oleh aparat kepolisian.

Selain kedua pelaku, masih ada pelaku lain yang belum tertangkap.

Wakapolres Kudus Kompol M Ridwan mengatakan, kedua pelaku bernama Muhamad Purnomo dan Muzakki Maulana. Keduanya merupakan warga Desa Srikaton, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

“Kedua pelaku terlibat dalam pengeroyokan yang menewaskan warga Jojo. Kedua pelaku ikut memukul korban,” terang Kompol M Ridwan.

Sementara, kata Ridwan, dugaan dari pihaknya masih ada tujuh pelaku lainnya yang belum tertangkap.

“Kami masih berusaha untuk mencari pelaku lainnya," tambahnya.

Baca: Dua Kubu Pro dan Kontra Jokowi Bentrok di Medan, Ini Fakta-faktanya

Berita Rekomendasi

Sementara dari pengakuan Purnomo, dia tega mengeroyok korban bernama Sendi Jasmani lantaran diajak seorang kawan.

Sebelum menjalankan aksinya, dia bersama kawan-kawannya terlebih dahulu menenggak minuman keras.

“Saya diajak kawan saya untuk ikut mengeroyok. Saya sebenarnya tidak tahu permasalahannya apa, tapi berhubung saya diajak teman ya saya ikut saja,” kata Purnomo.

Sedangkan pelaku lainnya Maulana hanya tertunduk lesu. Polisi menjerat keduanya tiga pasal sekaligus, yaitu pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati, pasal pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara, dan pengeroyokan hingga menghilangkan nyawa orang lain dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

“Sementara otak dari pengeroyokan bernama Rusmijan masih kami buru,” kata Ridwan.

Diketahui Rusmijan merupakan orang yang merencanakan aksi pengeroyokan ini.

Pengeroyokan yang terjadi di depan Balaidesa Jojo pada Minggu (24/6/2018) malam ditengarai akibat balas dendam.

Sebelumnya Rusmijan menonton orkes dangdut di Desa Jojo pada siang harinya.

Saat itu, Rusmijan terkena hantaman batu di kepalanya hingga menyebabkan kepalanya berdarah. Rusmijan pun membalasnya dengan melempar tanah.

Namun aksi Rusmijan di tengah kerumunan penonton mengakibatkannya dikeroyok oleh penonton lain. Aksi pengeroyokan ini bisa dilerai oleh petugas keamanan.

“Akhirnya Rusmijan meninggalkan orkes dangdut, dia mengajak teman-temannya untuk balas dendam dengan mengeroyok siapa saja warga Jojo yang melintas,” kata Ridwan.

Diketahui sebelumnya, seorang pemuda bernama Sendi tewas setelah dikeroyok oleh sejumlah orang di depan Balaidesa Jojo pada Minggu 24 Juni 2018.

Korban yang merupakan warga Desa Jojo, Kecamatan Mejobo itu juga mendapat tusukan selain pukulan bertubi-tubi.

Bahkan dalam kejadian tersenut sempat terekam kamera pengintai yang berada di sekitar tempat kejadian atau di depan Balaidesa Jojo.

Polisi pun mengusutnya berbekal rekaman kamera pengintai. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Dua Pelaku Pembunuhan di Desa Jojo Tertangkap, Ini Pengakuan Mereka

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas