Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Napi Teroris di Nusakambangan Alami Dehidrasi, Seorang di Antaranya Meninggal

Dua narapidana kasus terorisme yang menjalani masa hukuman di Pulau Nusakambangan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap, Jawa Tengah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua Napi Teroris di Nusakambangan Alami Dehidrasi, Seorang di Antaranya Meninggal
Kompas.com/Iqbal Fahmi
Kondisi gerbang Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, pintu masuk ke Pulau Nusakambangan, Kamis (10/5/2018), jelang kedatangan napi teroris dari Mako Brimob Depok.KOMPAS.com/IQBAL FAHMI 

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Dua narapidana kasus terorisme yang menjalani masa hukuman di Pulau Nusakambangan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (21/9/2018).

Kedua napiter itu adalah WT alias Abu Fakih (34) kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung dan WN alias Hamam (24) kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Koordinator Kepala Lapas se-Nusakambangan Hendra Eka Putranto mengatakan, WT yang menjalani masa hukuman di Lapas Klas II A Besi itu mengalami sesak nafas sekitar pukul 12.30.

Petugas kemudian memberikan tindakan pertama dengan membawa WT ke dokter Lapas Besi.

"Namun kondisi WT memburuk hingga akhirnya sekitar pukul 17.20, yang bersangkutan kami rujuk ke IGD RSUD Cilacap," kata Hendra saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/9/2018).

Pada hari yang sama, WN yang menjalani masa hukuman di Lapas Klas I A Besi mengalami sakit perut disertai muntah-muntah.

Ia sempat mendapatkan penanganan dari dokter Lapas Besi.

Berita Rekomendasi

Kemudian sekitar pukul 17.10, WN akhirnya dirujuk ke RSUD Cilacap karena tidak ada progres signifikan.

Baca: Cerita di Balik Angka 01 dan 02, Usulan Megawati yang Membuat Suasana Menjadi Cair

Hendra mengatakan, dari hasil diagnosa dokter, WT mengalami dehidrasi. Kondisinya sudah semakin membaik, meskipun masih harus menjalani rawat inap di RSUD Cilacap.

Sementara WN mengalami dehidrasi parah dan usus buntu pecah.

Pada Jumat pukul 19.20, WN dinyatakan meninggal dunia dan masih proses pemulangan ke rumah duka di Solo, Jawa Tengah.

"Semua proses dari mulai pemindahan, penyeberangan, hingga pengamanan di rumah sakit dibantu Densus 88 antiteror," ujar Hendra.

Ia mengatakan, kedua napiter tersebut sering tidak makan makanan yang disediakan petugas lapas. Hal inilah yang menyebabkan menurunnya kondisi fisik kedua napiter tersebut.
"Keduanya ini pilih-pilih makan, sering tidak cocok dengan menu yang diberikan petugas," katanya.

Adapun anggaran yang dialokasikan negara untuk keperluan konsumsi seluruh napi di Nusakambangan adalah Rp 14.000 tiap napi.

Semua menu yang dimasak telah dihitung dengan cermat menyesuaikan kebutuhan kalori para napi.

"Semua napi mendapat jatah yang sama, tidak ada yang dibedakan. Kami menjamin ransum untuk napi higienis dan pastinya halal. Kami juga memfasilitasi napi yang ingin melakukan sahur untuk berpuasa," ujar Hendra. (Kompas.com/M Iqbal Fahmi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Napi Teroris di Nusakambangan Dehidrasi, 1 Meninggal Dunia"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas