Hari Kesaktian Pancasila, Penyerahan Pataka Merah Putih Digelar di Atas Laut
Tepat di Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2018, Tim Kirab Satu Negeri GP Ansor menggelar Apel Pelepasan Pataka Bendera Merah Putih.
Editor: Content Writer
Tepat di Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2018, Tim Kirab Satu Negeri GP Ansor menggelar Apel Pelepasan Pataka Bendera Merah Putih.
Uniknya, apel digelar tidak seperti biasanya, yaitu di darat. Tapi, Apel Pelepasan Pataka Kirab digelar di atas laut tepatnya di bawah Jembatan Merah Putih.
Apel dihadiri Tim 17 Pemegang Bendera Pataka, wakil Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Novel Al Bram dan Rustam Hattala, serta Pengurus Wilayah GP Ansor Maluku.
Penyerahan Pataka Kirab dilakukan Sekretaris PW GP Ansor Maluku Masyhuri Maswatu kepada Noval Al Bram, untuk selanjutnya dibawa ke Kota Ternate, Maluku Utara. Acara ini sekaligus mengakhiri agenda kegiatan Kirab Satu Negeri selama di Maluku.
Kirab Satu Negeri Zona Merauke tiba di Ambon Maluku pada 22 September lalu. Rombongan kirab kemudian menuju ke Negeri Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Di Kaitetu tim Kirab Satu Negeri melakukan bakti sosial di situs sejarah, yakni masjid tua, gereja tua, dan Beteng Amsterdam.
Setelah di Kaitetu, tim Kirab Satu Negeri langsung bertolak ke ibu kota Kabupaten Maluku Tengah pada 24 September. Di Bumi Pamahanusa, tim melakukan bakti sosial dengan melibatkan komunitas Kalibar Masohi. Selanjutnya tim juga melakukan pengobatan gratis di Dusun Rohua, Desa Sepa, Kabupaten Maluku Tengah.
Setelah empat hari di Bumi Pamahanusa, rombongan Kirab Satu Negeri akhirnya bertolak ke ibu kota Maluku, yaitu Ambon. Selama di sini, berbagai kegiatan dilakukan tim kirab, seperti donor darah yang dilakukan di Kampus Universitas Pattimura Ambon bekerja sama dengan Unit Donor Darah Kota Ambon. Selanjutnya tim melakukan kegiatan Malam Apresiasi Kirab Satu Negerj, serta doa bersama dan penggalangan dana untuk korban gempa Palu - Donggala, Sulawesi Tengah.
Di setiap kota yang disinggahi, tim Kirab Satu Negeri selalu mengingatkan pentingnya mengokohkan konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
"Saat ini kita melihat ada sekelompok kecil yang mulai mempertanyakan konsensus kebangsaan. Melalui Kirab Satu Negeri ini kita ingin mengajak masyarakat untuk menjunjung tinggi persatuan dalam bingkai NKRI. Kita juga ingin menegaskan bahwa kita ini sama: sama sebagai bangsa yang cinta Tanah Air dengan berbagai perbedaan,” tandasnya, Senin (1/10). (*)