683 Korban Gempa dan Tsunami Tiba di Balikpapan
Sebagian dari mereka meneruskan perjalanan ke daerah lain misalnya ke kampung asal maupun lingkungan keluarga mereka
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunkalrim.co, Muhammad Fachri Ramadhani dan Andrias Hillbert Lapian
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Sebanyak 683 warga Palu korban selamat bencana gempa dan tsunami Sulteng dievakuasi ke Balikpapan.
Hingga pukul 13.40 Wita, lima pesawat militer mengevakuasi mereka ke Base Ops Lanud Dhomber Balikpapan, Rabu (3/10/2018).
"Banyak pengungsi yang mendarat. Sudah sekitar 2000-an. Kami teruskan ke tempat sesuai rujukan, baik yang luka atau ingin ke keluarga korban," kata Danlanud Dhomber Balikpapan, Kolonel PnB Muhammad Mujib SE saat ditemui Tribun.
Kebanyakan pengungsi gempa dan tsunami Sulteng ini tak bertahan lama di Balikpapan.
Lantaran kebanyakan merupakan warga pendatang, sebagian dari mereka meneruskan perjalanan ke daerah lain misalnya ke kampung asal maupun lingkungan keluarga mereka.
Pemerintah melalui TNI-Polri memberikan akses untuk meneruskan perjalanan gratis, menggunakan pesawat Hercules, Boeing, CN milik TNI AU.
"Beberapa pesawat sipil juga kita dorong. Kerja sama dengan pihak bandara, membantu meneruskan pengungsi kembali ke tempat sesuai yang dituju," bebernya.
Lebih lanjut, Mujib mengatakan Base Ops Lanud Dhomber ditetapkan sebagai pangkalan aju misi penanggulangan bencana gempa dan tsunami oleh pemerintah pusat.
Baca: Badan Geologi: Hingga Kini Belum Ada Teknologi yang Prediksi Datangnya Gempa Bumi
Sebagai pintu pergerakan evakuasi korban, distribusi logistik, medis maupun bantuan kemanusiaan lainnya.
"Kegiatan dukungan udara padat bisa dilihat. Reaksi cepat, respon positif Polri dan TNI, serta masyarakat. Membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa bencana gempa," ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, total korban yang berhasil dievakuasi ke Balikpapan sejumlah 1.591 jiwa. "Ada sekitar 1.600 korban yang berhasil kita evakuasi," tuturnya.
Selain kedatangan para pengungsi korban gempa dan tsunami Sulteng, tenda sementara pengungsian base ops Lanud Domber Balikpapan, Rabu (3/10/2018) juga berlimpah makanan.
"Alhamdulillah, di sini semua berkecukupan. Syukur sudah bisa keluar dari Palu. Di sini bagus, anggota TNI dan Polisi baik-baik semua," kata Dewi, salah seorang korban gempa yang mengungsi, sambil menggendong anaknya. Tak hanya sembako, baju dan pakaian layak pakai, peralatan mandi juga tersedia.
Danlanud Dhomber Balikpapan, Kolonel Pnb Muhammad Mujib mengatakan, sembako yang tersedia bagi pengungsi berasal dari bantuan Pemerintah Daerah (Pemda) dan donasi masyarakat sipil.
Baca: Ibunya Meninggal Dunia Karena Gempa Palu, Anak ini Minta Ikut Jokowi
"Yang masih menunggu (pengungsi), ada partisipasi Pemda dan masyarakat, ini makanan siap saji. Lapar, kita siapkan makan yang instan, kita juga dirikan dapur umum.
Posko terpadu instruksinya, pengungsi dihandle, berikan pelayanan yang optimal," kata Mujib.
Di lain pihak, Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud meninjau tempat penampungan sementara korban gempa Palu di base ops Lanud Balikpapan.
"Semua berkoordinasi siapa berbuat apa, apa yang harus dilakukan. Pemkot mendukung, baik pengungsi, pendistribusian warga," katanya.
Pemkot Balikpapan yang mengalokasikan anggaran Rp 1 Miliar untuk bantuan penanganan bencana Palu dan Donggala.
"Alokasi Rp 1 M, semua fokus bantuan ke sana (Palu). Pak, kan ada pengungsi di sini (Balikpapan)? Di sini barang masih mudah didapat. Prioritas di sana susah," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.