Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendonor Darah di PMI Sulsel Meningkat

Donor darah di PMI Sulsel merupakan hal rutin, namun adanya gempa di Sulawesi Tengah membuat PMI berusaha memperbanyak stok darah

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pendonor Darah di PMI Sulsel Meningkat
ilustrasi donor darah 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Antusiasme masyarakat untuk mendonorkan darahnya di PMI Sulawesi Selatan mengalami peningkatan pascaterjainya gempa di Sulawesi Tengah.

Ini terlihat di Kantor PMI Susel, Jl Lanto Dg Pasewang Makassar, Rabu (3/10/2018), dimana sejumlah masyarakat silih berganti datang mendonorkan darahnya.

"Kemarin saja dari perbankan kami dapat 500 kantong lebih, yang biasanya hanya 20-30 orang pendonor, dan kemarin juga terkumpul 145 kantong di sini," ungkap Ketua PMI Susel, Ichsan Yasin Limpo saat ditemui di sela aktifitasnya memantau donor darah.

Ichsan menjelaskan, donor darah di PMI Sulsel merupakan hal rutin, namun adanya gempa di Sulawesi Tengah membuat PMI berusaha memperbanyak stok darah.

"Donor darah di PMI itu rutin, karena donor darah di Sulsel itu setiap. Tahunnya memerlukan 11.610 kantong darah untuk dipenuhi. Sekarang kita melipat gandakan karena ada bencana Palu yang kita persiapkan," kata dia.

Baca: Kisah Sardjimin, Lelaki yang 107 Kali Donor Darah, Ini Ganjaran Yang Didapatnya dari PMI

Lanjut Ichsan, melihat kondisi di Palu membuat PMI Sulsel harus bersiaga menyiapkan kantong darah.

Berita Rekomendasi

Apalagi di Palu, tempat penyimpanan darah tak lagi cukup.

"Kami harus bersiap untuk Palu, karena asesmen dari tim dokter di sana, itu memang tempat sterilisasi kantong darah tidak bisa lagi dipakai. Oleh krena itu kami yakini bahwa pasti akan berharap bantuan dari kita, untuk itu kami siapkan," terangnya.

Mantan Bupati Gowa ini juga mengatakan, telah bersiap mengirim stok darah ke Palu, namun dokter di lokasi meminta untuk ditunda akibat keterbatasan tempat penyimpanan.

"Kemarin kami mengirimkan 400 kantong, setelah sampai, kami mau kirim lagi, tapi tim dokter bilang jngan dulu, tunggu saat mau dipakai. Di sana tidak ada penyimpanannya, sementara darah saat tidak terpakai selama empat hari dan tidak disimpan di tempat sterilisasi, itu akan expire, nah kalau expire juga tak bisa dibuang karena bisa jadi virus penyakit," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas