Warga Protes Polisi terkait Kasus Penyerangan oleh Massa Beratribut Pendekar
Massa hendak memprotes penyerangan di Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung oleh massa yang mengenakan atribut pendekar silat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Ribuan orang dari Kecamatan Bandung konvoi menuju Mapolres Tulungagung, Minggu (7/10/2018) siang.
Mereka hendak memprotes penyerangan di Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung oleh massa yang mengenakan atribut pendekar silat.
Mengendarai ratusan sepeda motor, massa yang berarak bergerak menuju ke Mapolres Tulungagung.
Namun sesampai di simpang tiga pasar sapi Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, massa diadang pasukan pengendali massa Polres Tulungagung.
Mereka diarahkan ke Lapangan Desa Beji, di sebelah timur pasar sapi.
Massa sengaja diadang, agar tidak menuju ke Mapolres.
M Ubaidilah Suwito, tokoh masyarakat Bandung mengatakan, ada ribuan pendekar silat pada Minggu (6/10/2018) dini hari.
Baca: Bahagianya Sumini Tempe yang Dijualnya Rp 10.000 Dibeli Sandiaga Seharga Rp 100 Ribu
Mereka kemudian menyerang permukiman warga di Desa Suruhan Lor. Ada 10 rumah warga yang dirusak.
Selain itu, ada tujuh sepeda motor yang dirusak dan dibakar dan tiga orang terluka karena dikeroyok.
Satu di antaranya dalam kondisi kritis di RSUD dr Iskak.
"Yang membuat kami marah ada sebuah musala yang dirusak," ungkap Suwito.
Suwito menambahkan, massa mengenakan selendang putih dan atribut perguruan tertentu.
Mereka sebenarnya sudah diadang di simpang tiga Durenan, Kabupaten Trenggalek agar tidak berbelok ke arah Bandung.
Tapi ternyata mereka tetap berbelok ke Bandung dan menyerang permukiman warga.
Baca: Evakuasi di Lokasi Gereja GPI, Satgas Yonzipur-8/SMG Temukan Brankas Berisi Uang Rp 1 Miliar
"Hanya ada empat orang polisi di lokasi penyerangan, itu yang kami pertanyakan. Kenapa hanya ada empat polisi dan mereka diam saja?" ucap Suwito.
Yang membuat warga geram, sudah ada 11 laporan kasus serupa ke Polisi.
Namun sejauh ini tidak pernah ada yang diproses.
Karena itu ribuan orang ini berniat mendatangi Mapolres untuk menyampaikan tuntutannya.
"Kami hanya dijanjikan akan diproses, tapi harus ada deadline. Sampai berapa lama kasus ini akan diungkap?" tegas Suwito.
Pihak Polres dan sejumlah tokoh masyarakat menenangkan warga dan berjanji akan menuntaskan kasus ini.
Massa kemudian membubarkan diri dan kembali ke Bandung.
Sementara di Mapolres Tulungagung tengah berlangsung pertemuan antara tokoh perguruan silat, IPSI, Plt Bupati Tulungagung, Komandan Kodim, Waka Polres dan para tokoh masyarakat untuk mencari solusi. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Massa Pendekar di Tulungagung Serang Kampung & Bakar Motor Tak Diproses, Ribuan Warga Protes Polisi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.