Mahasiswa Universitas Muria Kudus Meninggal Saat Mengikuti Pradiksar Menwa
Seorang mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) meninggal saat mengikuti Pra Pendidikan Satuan Dasar (Pradiksar) Resimen Mahasiswa
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Seorang mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) meninggal saat mengikuti Pra Pendidikan Satuan Dasar (Pradiksar) Resimen Mahasiswa (Menwa) 923 Gondowingit di Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kudus.
Ini merupakan kejadian kedua setelah pada tahun 2011 terdapat kejadian serupa.
Rektor UMK Suparnyo saat ditemui di kantornya, Senin (8/9/2018), mengatakan, jika pihaknya turut berbelasungkawa atas meninggalnya mahasiswa jurusan Teknik Mesin semester I bernama Kukuh Muhammad Isa (18).
Kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya. Mengingat tujuh tahun silam juga terjadi hal serupa.
“Tentu kami ada evaluasi. Ini memang kedua kalinya. Kami akan mendampingi dalam setiap kegiatan mahasiswa,” kata Suparnyo.
Bentuk pengawasan yang akan pihaknya lakukan yaitu pengetatan persyaratan bagi setiap mahasiswa yang hendak mengikuti kegiatan kampus maupun unit kegiatan mahasiswa.
Misalnya bagi mahasiswa yang hendak ikut Pradiksar Menwa harus menyertakan surat keterangan sehat dari dokter.
“Surat keterangan sehat saja tidak cukup, harus menyertakan juga riwayat penyakitnya juga,” kata dia.
Suparnyo berkata, pihaknya telah menyuruh pihak kampus turut mendampingi proses pertolongan nyawa Kukuh. Namun apa daya, takdir mengatakan bahwa Kukuh harus mengembuskan napas terakhir.
“Kami ikut mendampingi saat anak kami berada di rumah sakit Sunan Kudus. Saya menyuruh Kabiro Administrasi untuk ke sana. Di sana ketemu dengan keluarganya. Tapi berhubung sudah meninggal, dan dokter membolehkan untuk dibawa pulang, maka jenazah dibawa pulang,” katanya.
Meninggalnya Kukuh, kata Suparnyo, tidak ada tanda-tanda mencurigakan. Dari keterangan dokter seperti yang dikatakannya, Kukuh meninggal karena hipotermia.
“Tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan, dari keterangan dokter karena hipotermia,” jelasnya.
Sementara dari keterangan Komandan Menwa UMK Ahmad Amin, Kukuh meninggal setelah mendapat perawatan di RSI Sunan Kudus pada Jumat (5/10/2018) sekitar pukul 19.30 WIB kemarin.
Sebelumnya pada pukul 17.00 WIB dia pingsan saat kegiatan repling di Sungai Gelis Desa Jurang.
Kali pertama kegiaran Pradiksar dimulai pada Senin (1/10/2018), kata Amin, Kukuh dalam keadaan sehat.
Kukuh baru mulai menurun kondisi kesehatannya saat hari kelima. Sedianya kegiatan berakhir pada Sabtu (6/10/2018).
“saat hari kelima dia lemas saat menikuti kegiatan jalan kaki dari Margorejo ke Desa Jurang. Saat itu sempat diistirahatkan, saat kembali pulih dia melanjutkan perjalanan sampai ke Desa Jurang,” kata dia.
Saat kegiatan repling, katanya, Kukuh tak diperkenankan ikut mengingat kondisi fisiknya yang kurang fit.
Selain itu, kondisi fisiknya yang memiliki berat 102 kilogram tentu cukup menyulitkan baginya untuk turun ke dasar sungai dengan menggunakan tali sekitar 7 meter.
“Tapi karena dia ingin ikut, akhirnya dia turun ke dasar sungai melewati jalan setapak. Saat di sungai dia ikut bermain air dengan teman lainnya, saat itu juga dia pingsan lalu dibawa ke Puskesmas Gondosari. Karena di Puskesmas terbatas fasilitasnya, akhirnya dibawa ke RSI Sunan Kudus,” katanya. (*)