Pemkab Garut Ikut Selidiki Grup Gay di Medsos yang Libatkan Banyak Siswa SMP dan SMA
Pemkab Garut segera melakukan penyelidikan terhadap beredarnya grup gay yang melibatkan siswa SMP dan SMA.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Pemkab Garut segera melakukan penyelidikan terhadap beredarnya grup gay yang melibatkan siswa SMP dan SMA.
Disinyalir ada 2 ribu lebih gay dari kalangan siswa tersebut.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengaku sangat prihatin terhadap keberadaan penyuka sesama jenis di Garut.
Informasi tersebut juga membuka kesadaran seluruh pihak bahwa fakta sosial di media sosial banyak ditemui gay.
"Tentu hal ini buat kami di Muspida (musyararah pimpinan daerah) sudah lakukan koordinasi. Pak Kapolres juga sedang menyelidiki. Kami pun melalui Diskominfo juga melalukan penyelidikan," ujar Helmi saat ditemui di kediamannya, Perum Intan Balarea, Senin (8/10/2018).
Penyelidikan oleh Diskominfo, lanjutnya, untuk mengetahui sejauh mana aktivitas para gay di media sosial.
Di luar media sosial, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah aksi untuk menyelamatkan generasi muda.
"Kami sudah lakukan komunikasi untuk menyelamatkan anak muda dari gangguan penyimpangan seksual," ucapnya.
Helmi yang juga menjabat Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Garut, sudah melakukan pemantauan sejak beberapa tahun lalu.
Menurutnya, para lelaki tersebut mengalami disorientasi seksual. Dari sisi psikologi, seharusnya mereka tertarik kepada lawan jenis.
"Dari sisi lingkungan mereka cenderung eksklusif. Kemudian sisi kesehatan tentu ada kekhawatiran berkembangnya atau menularnya HIV aids," katanya.
Kontribusi penyumbang HIV aids paling banyak, tuturnya, berasal dari lelaki seks lelaki (LSL). Sudah ada beberapa contoh kasus HIV aid karena LSL.
"Kondisi SMP dan SM masih labil, masih cari jati diri mereka. Cari masukan dari berbagai media dan orang. Orang tua harus mampu awasi dan bina anak-anaknya," ujarnya. (*)