TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Polisi meringkus komplotan bandit remaja yang ulahnya kerap meresahkan warga.

Mereka ada lima orang yang usianya terbilang sangat muda, bahkan satu di antaranya masih di bawah umur.

Mereka antara lain Rido Saputra (22) warga perum BMS, Desa Klurak, Candi, Sidoarjo; Givril Fardan (20) jalan Jambu Desa Seruni, Gedangan, Sidoarjo; Achmad Zaelani (21) perum BMS Desa Klurak, Candi, Sidoarjo; dan Moh Ashar (20) Desa Rangkah Kidul, Sidoarjo.

Sementara satu yang masih berusia 17 tahun adalah AR, asal Gedangan, Sidoarjo.

"Semuanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemerasan," ungkap Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris, Jumat (12/10/2018).

Mereka ditangkap setelah memeras tiga orang pelajar yang sedang berfoto-foto di sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo.

Semua handphone dan uang milik tiga pelajar itu dirampas para bandit muda tersebut.

Mulanya, para pelaku bersepeda motor hendak ke GOR Sidoarjo.

Melihat beberapa anak sekolah berfoto di dekat Museum, mereka langsung mendekatinya.

Mereka sengaja mendekat untuk meminta uang. Para pelaku juga memegang paving untuk menakuti dan mengancam para korban.

Bahkan mereka juga sempat memukul korban agar segera menyerahkan uang dan handphonenya.

Karena ketakutan, para korban lantas menyerahkan uang dan handphonenya masing-masing.

"Dari situ para pelaku langsung kabur. Mereka juga sempat menjual handphone hasil kejahatannya," urai Harris.

Untung para korban segera melapor ke polisi. Hingga tak sampai lama, para bandit belia itu berhasil diringkus di dua tempat berbeda.

Sebagian ditangkap di Rangkah, dan sebagian di Candi, Sidoarjo.

Sekarang, bandit-bandit tersebut harus meringkuk di dalam sel penjara.

Meski merengek meminta ampun dengan dalih kapok, proses hukum tetap berjalan.

Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. (M Taufik)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Lima Bandit Remaja Beraksi di Sidoarjo, Mereka Peras dan Ancam Korbannya untuk Meminta Uang,