Uang Rp 105 Juta Dirampok, Honor PPK Terancam Tak Terbayar
Ditanya mengenai kabar ini, Juriadi tidak mau berandai-andai. Katanya, penyidik masih fokus menganalisa rekaman CCTV yang diperoleh.
Editor: Hendra Gunawan
Setibanya di depan rumah, Muya turun hendak membuka pagar. Saat itu lah kedua pelaku datang dari arah belakang.
Mereka merampas tas berisi uang yang dipegang oleh Muya.
Terjadi aksi saling tarik, namun Muya terjatuh karena kalah tenaga.
Terancam Tidak Gajian
Perampokan Bendahara PPK Pangkalan Susu, Muya Wati menghebohkan banyak pihak.
Sebab, uang yang dirampok rencananya akan digunakan untuk membayar honor/gaji PPK dan PPS Kecamatan Pangkalan Susu.
Gara-gara peristiwa ini, PPK dan PPS pun terancam tidak gajian.
"Saya sudah dengar kejadiannya. Memang benar dirampok," ungkap Komisioner Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) KPU Langkat, Tengku Muhammad Benyamin.
Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut bagaimana kedepannya menyangkut gaji dan operasional PPK dan PPS Pangkalan Susu.
Pihaknya menyerahkan kasus ini pada polisi untuk diusut hingga tuntas.
Dari rekaman CCTV yang diperoleh polisi, dua orang pelakunya mengendarai motor Jupiter MX.
Namun, belum bisa dipastikan apakah pelakunya ini ada kaitannya dengan 'orang dalam'.
Sebab, pelaku mengetahui persis kapan korban mengambil uang dan pulang ke rumahnya.(Dedy Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Perampok Buntuti Bendahara PPK Dari Bank Hingga ke Rumah, Uang Rp 115 Juta Raib,