Mobil Honda CRV Pasangan Selingkuh Terbang ke Jurang, Satu Krits dan Satu Meninggal
Evakuasi mobil Honda CRV yang terjun ke jurang Sarangan sedalam 200 meter menjadi tontonan wisatawan yang menuju Sarangan maupun sebaliknya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - CRV putih, keluaran 2018, nopol T 1201 EJ, yang dikemudikan Rini Puspitawati (26), warga RT 1/RW 9, Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, terjun ke jurang Sarangan sedalam 200 meter. Akibatnya mobil baru itu ringsek tak berbentuk.
Rini yang dikenal sebagai model dan pemandu lagu itu kondisinya kritis, sedang teman prianya Ragil Supriyanto (34) kontraktor warga Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Kabupatem Blora, meninggal di tempat kejadian.
Menurut sejumlah saksi mata, mobil CRV yang melaju dari arah Sarangan, Magetan (Barat) menuju Magetan kota (Timur).
Sesampai belokan atas kebun stroberi, mobil nahas itu malah melaju kencang dan terbang ke jurang sedalam 200 meter.
"Saya tahu ada mobil terbang dan terdengar letusan, blar. Seorang penumpangnya laki-laki terlempar keluar, sedang pengemudinya seorang perempuan terjepit badan mobil,"ungkap Suparno, warga Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, pemilik kebun tempat mobil crv mendarat kepada Surya, Sabtu (13/10/2018).
Saat ditemukan, lanjut Suparno, laki-laki yang kemudian diketahui bernama Ragil Supriyanto jauh dari tempat mobil mendarat dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
"Kalau sopirnya, perempuan cantik masih hidup meski dalam keadaan terjepit dan dibawa ke rumah sakit Magetan," kata Suparno.
Kapolsek Plaosan, Resor Magetan AKP Sukono menyebutkan, dari sejumlah keterangan yang dikumpulkan unit Kecelakaan Lalu Lintas setempat, mobil yang melaju dari arah Barat, Sarangan itu melaju cukup kencang dan menabrak guardrail (pagar pengaman) dan terbang terjun ke jurang sebelah Barat kebun straberi.
"Diduga mobil itu berjalan lurus dan tidak ada tanda-tanda mengerem, saat berada di belokan tajam hingga menabrak pagar pengaman dan jatuh ke persawahan," kata AKP Sukono.
Kondisi mobil CRV keluaran terbaru itu ringsek dan kemungkinan besar sudah tidak bisa diperbaiki.
"Kedua korban dilarikan ke RSUD dr Sayidiman, Magetan. Korban meninggal ditempatkan di ruang jenazah setempat," kata Kapolsek.
Proses Evakuasi mobilnya menjadi tontonan wisatawan yang menuju Sarangan maupun sebaliknya.
"Proses evakuasi mobil yang terjun ke jurang itu memakan waktu hingga tiga jam.
Lamanya proses pengangkatan mobil itu selain medan tempat kejadian perkara (TKP), juga padatnya arus lalu lintas yang melintas dari Sarangan dan sebaliknya," kata Kepala Unit Kecalakaan Lalu Lintas (Kanit Laka Lantas) Polres Magetan, Iptu Yudi Wiyanto kepada Surya, Minggu (14/10-2018).
Menurut Iptu Yudi Wiyanto, penanganan evakuasi mobil yang ditumpangi model/pemandu lagu dan kontraktor sebagai pasangan gelap itu dilakukan warga Sarangan setempat dengan cara ditarik truk milik warga dan dibawa ke tempat barang bukti Laka Lantas Polres Magetan.
"Tim evakuasi dari Polres dan warga Sarangan. Kami agak kesulitan, karena medan tempat jatuhnya mobil itu, jauh dari jalan sehingga kami harus mendereknya terlebih dahulu baru ditarik ke atas truk,"kata Iptu Yudi Wiyanto.
Supri salah satu pemilik lahan yang dilewati kendaraan saat evakuasi bangkai mobil, yang tanaman kentangnya rusak, mendapat ganti, meski tidak memadai.
"Tanaman kentang milik saya yang rusak karena dilalui menderek bangkai mobil, semua diganti. Tapi kalau dibandingkan hasil panen ya tidak memadai. Tapi tidak apa apa, ini musibah,"kata Supri.
Tidak hanya kebun tanaman kentang Supri, tapi juga lahan milik Suparno yang rusak tertimpa mobil dan diinjak injak warga yang menonton bangkai mobil itu pun mendapat ganti.
"Saya sudah diberi ganti rugi, tidak apa, ini kan kecelakaan. Lagi pula yang tanamannya rusak tidak hanya milik saya saja. Tetangga kebun ini banyak yang rusak," kata Suparno.