Sempat Hilang Diterjang Banjir, Mutiah Murid Madrasah Ditemukan Tewas Tertimbun Lumpur
Mutiah (10), murid madrasah Desa Muara Saladi yang sempat hilang diterjang banjir bandang, ditemukan dalam kedaan meninggal dunia.
Editor: Dewi Agustina
"Tidak ada firasat apapun. Tiba-tiba air datang, dan saya langsung seret anak saya," kata Lia kemarin.
Suara tangisan pecah saat pelepasan jenazah korban banjir bandang ini sebelum dimakamkan.
Kepada seluruh keluarga korban, Irsan terlihat menyampaikan bela sungkawa serta mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
Saat ini, ke-12 korban jiwa telah dikebumikan oleh pihak keluarga.
"Anakku, anakku," kata seorang perempuan yang merupakan satu di antara para ibu korban sambil menangis terisak.
Baca: Prabowo Mengaku Sudah Berteman dengan Din Syamsuddin Sejak Tahun 1990-an
Pantauan Tribun Medan, Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution juga terlihat mengunjungi lokasi.
Ia mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk membantu korban banjir ini.
"Semua murid madrasah korban banjir sudah ditemukan. Saat ini kita fokus membersihkan sisa-sisa terjangan banjir," kata Dahlan.
Selain menewaskan 12 murid madrasah, banjir juga menerjang 21 unit rumah.
Sembilan unit di antaranya rusak berat dan 12 unit lainnya rusak total serta hanyut terseret arus.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, banjir bandang terjadi pada Jumat (12/10/2018) sore saat jam belajar murid-murid madrasah masih berlangsung.
"Jadi waktu gurunya dengar ada suara gemuruh di atas, langsung meneriaki muridnya untuk keluar. Tapi yang namanya anak-anak ya, mungkin ada yang tidak sigap atau berebutan keluar," kata Kapolres Mandailing Natal Irsan Sinuhaji.
Banjir bandang yang datang begitu cepat membuat sejumlah murid yang masih berada di dalam gedung madrasah tak sempat menyelamatkan diri dari terjangan.
Baca: Penyerahan Diri Eddy Sindoro Ternyata Ikut Melibatkan Mantan Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki
Bangunan madrasah yang merupakan bangunan Sekolah Dasar Megeri 235 ini, diketahui berada di dekat aliran sungai.