Sempat Hilang Diterjang Banjir, Mutiah Murid Madrasah Ditemukan Tewas Tertimbun Lumpur
Mutiah (10), murid madrasah Desa Muara Saladi yang sempat hilang diterjang banjir bandang, ditemukan dalam kedaan meninggal dunia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Nanda F Batubara
TRIBUNNEWS.COM, MANDAILING NATAL - Mutiah (10), murid madrasah Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, yang sempat hilang diterjang banjir bandang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (13/10/2018).
Mutiah melengkapi daftar murid madrasah yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang pada Jumat (12/12018) sore.
Jenazah Mutiah ditemukan tertimbun lumpur dan bebatuan tak jauh dari gedung madrasah.
Penemuan jenazah Mutiah menambah daftar korban meninggal dunia akibat bencana ini, yakni 12 orang.
Sedangkan laporan terakhir menyebut 17 murid madrasah lainnya ditemukan dengan kondisi selamat.
Begitu juga dengan guru madrasah yang berhasil selamat dari musibah ini.
"Mutiah sudah ditemukan, baru saja, siang tadi. Jadi total yang meninggal ada 12 orang," ujar Kapolres Mandailing Natal, AKBP Irsan Sinuhaji di lokasi bencana.
Penemuan Mutiah disambut isak tangis keluarga korban yang telah cemas mencari keberadaannya sejak Jumat malam lalu.
Baca: Empat Aktivis Mahasiswa Diduga Dianiaya Oknum Polisi di Makassar
Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, terletak tak jauh dari anak sungai.
Selain lumpur, gelondongan kayu berukuran besar juga terlihat menghancurkan beberapa bangunan.
Warna air terlihat keruh dan bercampur lumpur.
Tak Ada Firasat
Sementara itu, Lia mengaku tidak punya firasat apapun sebelum bencana alam ini melanda desanya.
Ia merupakan ibu dari seorang murid madrasah yang berhasil selamat dari terjangan banjir.
"Tidak ada firasat apapun. Tiba-tiba air datang, dan saya langsung seret anak saya," kata Lia kemarin.
Suara tangisan pecah saat pelepasan jenazah korban banjir bandang ini sebelum dimakamkan.
Kepada seluruh keluarga korban, Irsan terlihat menyampaikan bela sungkawa serta mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
Saat ini, ke-12 korban jiwa telah dikebumikan oleh pihak keluarga.
"Anakku, anakku," kata seorang perempuan yang merupakan satu di antara para ibu korban sambil menangis terisak.
Baca: Prabowo Mengaku Sudah Berteman dengan Din Syamsuddin Sejak Tahun 1990-an
Pantauan Tribun Medan, Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution juga terlihat mengunjungi lokasi.
Ia mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk membantu korban banjir ini.
"Semua murid madrasah korban banjir sudah ditemukan. Saat ini kita fokus membersihkan sisa-sisa terjangan banjir," kata Dahlan.
Selain menewaskan 12 murid madrasah, banjir juga menerjang 21 unit rumah.
Sembilan unit di antaranya rusak berat dan 12 unit lainnya rusak total serta hanyut terseret arus.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, banjir bandang terjadi pada Jumat (12/10/2018) sore saat jam belajar murid-murid madrasah masih berlangsung.
"Jadi waktu gurunya dengar ada suara gemuruh di atas, langsung meneriaki muridnya untuk keluar. Tapi yang namanya anak-anak ya, mungkin ada yang tidak sigap atau berebutan keluar," kata Kapolres Mandailing Natal Irsan Sinuhaji.
Banjir bandang yang datang begitu cepat membuat sejumlah murid yang masih berada di dalam gedung madrasah tak sempat menyelamatkan diri dari terjangan.
Baca: Penyerahan Diri Eddy Sindoro Ternyata Ikut Melibatkan Mantan Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki
Bangunan madrasah yang merupakan bangunan Sekolah Dasar Megeri 235 ini, diketahui berada di dekat aliran sungai.
Irsan mengatakan, pencarian masih terus dilakukan. Sedangkan korban jiwa yang telah ditemukan saat ini sudah dikebumikan pihak keluarga.
"Kalau untuk murid madrasah sudah semua ditemukan. Tapi petugas tetap kita siagakan di lokasi untuk membantu warga, terrmasuk membantu membongkar puing-puing rumah yang rusak dan mencari apabila masih ada laporan anggota warga yang hilang," kata Irsan.
Berikut data korban selamat maupun meninggal dunia.
Korban selamat :
1. Adawiyah 9 Tahun
2. Nabila 9 Tahun
3. Putri 9 Tahun
4. Khoirunnissa 10 Tahun
5. Annasofa 10 Tahun
6. Mujiburrohman 10 Tahun
7. Jufriadi 10 Tahun
8. Risdah 11 Tahun
9. Ahaddin 11 Tahun
10. Raihansyah 11 Tahun
11. Solehuddin 11 Tahun
12. Jibril saukani 11 Tahun
13. Sulton 11 Tahun
14. Sobbiah 12 Tahun
15. Lusiana 12 Tahun
16. Abel 12 Tahun
17. Tasya Amaelia 12 Tahun
Korban meninggal :
1. Isroil (9)
2. Hapsoh (9)
3. Alfi Sahri (9)
4. Masitoh (9)
5. Dahleni (10)
6. Tiara (10)
7. Isnan (10)
8. Ahidan (10)
9. Ryan Syahputra (10)
10. Sohifah (11)
11. Aisyah (12)
12. Mutiah (10)
(nan)
Artikel ini telah tayang di Tribun-medan.com dengan judul Korban Banjir Bandang, Mutiah Murid Madrasah yang Sempat Hilang, Tewas Tertimbun Lumpur