Dianiaya, Bocah 2 Tahun Tewas di Tangan Pacar Sang Ibu
Seorang bocah berusia dua tahun tewas disiksa pacar ibunya di sebuah kosan di RT 4/15, Kelurahan Bantarjati
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Seorang bocah berusia dua tahun tewas disiksa pacar ibunya di sebuah kosan di RT 4/15, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (16/10/2018).
Selama satu bulan belakangan, korban berinisial B tinggal bersama ibunya, DS dan pelaku penyiksaan, Gian Navarra Gunawan alias Dion (28).
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan persitiwa terungkap bermula saat ibu korban, DS membawa anaknya ke Rumah Sakit Azra usai tak sadarkan diri.
"Awalnya pelaku membangunkan korban, lalu menjewer, memukul perutnya, dan mencubit perut korban," katanya, di Polresta Bogor Kota, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (16/10/2018).
Ia menambahkan, korban juga dibawa ke kamar mandi lalu diguyur. Penyiksaan ini dilakukan pada tengah malam pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB pagi.
Setiap korban menangis, pelaku selalu membekap mulutnya. Usai menyiksa korban, pelaku lantas menyuruh sang ibu untuk mengurus anaknya. Bahkan korban sempat muntah usai diberi minum oleh ibunya. Nahas kondisi korban melemah hingga tak sadarkan diri.
Sang ibu, langsung membawa anaknya ke Rumah Sakit Azra.
Namun, sesampainya di rumah sakit, korban meninggal dunia.
"Kekerasan ini dilakukan dari September lalu sampai sekarang di kos-kosannya. Pelaku dan ibu korban, tinggal serumah. Penyiksaan sering dilakukan saat pelaku pulang kerja," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan dokter, ditemukan banyak bekas luka. Pihak rumah sakit langsung melaporkan hal ini ke polisi.
Pelaku ditangkap pada Selasa (16/10/2018) pagi di daerah Bekasi sekira pukul 03.00 WIB.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 76C jo Pasal 80 ayat 3 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 3 miliar.
Mau Kasih Pelajaran
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Agah Sonjaya menjelaskan pelaku menyiksa B (2) agar ia tidak menjadi anak yang manja.
"Ketika ditangkap, pelaku mengaku kalau ia dididik keras oleh orangtuanya sejak kecil. Hal itu juga yang ia lakukan ke korban agar ia tidak rewel dan menjadi kuat ke depan nanti," katanya, di Polresta Bogor Kota, Selasa (16/10/2018).
Ia menambahkan, pengakuan tersangka ini masih didalami karena pelaku baru ditangkap, pagi tadi, Selasa (16/10/2018) sekira pukul 03.00 WIB di daerah Bekasi
Usir DS dari Kosan
Anak pemilik kos, Rully Ismayani mengatakan akan mengusir DS dari kosannya meski tidak menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan ini. Hal ini dikarenakan mereka mereka belum menyerahkan data diri identitas.
"Kalau misalnya DS dan pacarnya itu tidak terkena kasus ini, saya akan tetap mengusirnya. Saya memberi waktu satu bulan kan sampai mereka menyerahkan data diri, misalnya KTP, buku nikah, dan lain-lain. Data ini yang nanti akan saya serahkan ke Ketua RT. Kalau misalnya ada masalah, saya mudah memberitahu Ketua RT karena data sudah diberikan," kata Rully, di RT 4 RW 15, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (16/10/2018).
Ia menuturkan barang-barang milik ibu balita yang tewas karena dianiaya pacarnya, masih tersimpan di kontrakannya.
Rully mengatakan DS belum kembali ke kontrakannya sejak Minggu (14/10/2018) kemarin dari rumah sakit Azra, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
"Sebagian barang DS dan pacarnya yang menjadi tersangka dibawa polisi untuk dijadikan barang bukti. Kunci kamar kosan juga dibawa polisi," katanya.
Ismayani menambahkan, beberapa barang DS dan pacarnya, Gian Navarra Gunawan alias Dion (28) yang masih tersimpan yakni beberapa pakaian DS dan anaknya, B (2), sendal korban, kompor, kasur, speaker, dispenser, piring, tikar, dan rak sepatu.
"Mereka mengekos disini baru sekira tiga mingguan, yakni dari 21 September 2018 lalu," imbuhnya.
Namun, bila DS kembali ke kontrakan, dikatakan Ismayani, ia akan meminta DS untuk angkat kaki dari kontrakannya.