Otak Pelaku Pembunuhan Muhajir Sekeluarga Tewas Ditembak Polisi
Pelaku berinisial AG, otak pelaku pembunuhan Muhajir sekeluarga di Deliserdang, tewas ditembak polisi.
Editor: Dewi Agustina
Korban tewas setelah tiga hari dinyatakan menghilang dari rumahnya bersama anak dan istrinya.
Tiga hari berselang setelah penemuan jasad Muhajir, warga kembali menemukan jasad putranya Solihin di aliran Sungai Blumei.
Kemudian, jasad istri korban Suniarti ditemukan tewas mengapung di perairan laut Batu Bara.
Kasus ini rencananya akan dipaparkan langsung oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, hari ini pukul 13.00 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Baca: 4 Santri Tak Langsung Turun Panggung Usai Menjawab Kuis Jokowi, Ternyata Minta Foto Bareng
Sebelumnya, Kapolres Deliserdang AKBP Eddy Suryanta Tarigan membenarkan bahwa baru satu pelaku pembunuhan yang diamankan.
"Satu pelaku sudah diamankan inisial DN," kata Eddy via telepon seluler, Kamis (18/10/2018).
Eddy menuturkan ada beberapa hal yang menjadi pegangan polisi untuk memastikan dan menahan tersangka DN.
Namun hal itu tidak bisa diungkapkan, karena masih dalam penyelidikan.
"Tersangka DN masih warga Tanjung Morawa dan ia dibawa oleh tetangga korban. Motif pelaku utama belum kita dapatkan," katanya.
"Tersangka yang kita amankan statusnya masih turut serta. Untuk tersangka ada tiga dan yang baru tertangkap masih satu orang," ungkap Eddy.
Baca: Mengintip Kehidupan PSK Waria di Bali, Melani Pernah Berpenghasilan hingga Rp 15 Juta Per Bulan
Barang Bukti Disita
Pihak kepolisian akhirnya menyita beberapa barang bukti dari rumah tetangga korban yang diduga ada kaitannya dengan kasus penculikan disertai pembunuhan yang terjadi di Dusun III Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang.
Barang bukti yang diamankan berupa sepasang sepatu, baju kaos dan celana jeans.
Terkait dua tersangka lainnya, Eddy menyebut inisial dua tersangka lainnya yaitu AG dan RO. Satu warga Tanjung Morawadan satu lagi merupakan warga Kabupaten Batubara.
Soal dua jenazah yang ditemukan di Batubara, Eddy memastikan untuk jenazah perempuan adalah istri dari Muhajir.