Belasan Siswa SD Dauh Yeh Cani Abiansemal Keracunan
Belasan siswa SDN 1 Dauh Yeh Cani Abiansemal keracunan, Rabu (24/10/2018). Sebanyak 14 siswa dilarikan ke puskesmas terdekat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Belasan siswa SDN 1 Dauh Yeh Cani Abiansemal keracunan, Rabu (24/10/2018).
Sebanyak 14 siswa dilarikan ke puskesmas terdekat.
Pihak sekolah sempat kewalahan dan meminta bantuan ambulans desa untuk mengevakuasi siswa ke tempat pelayanan medis ini.
Kepala Sekolah SDN 1 Dauh Yeh Cani Abiansemal I Made Sudana saat ditemui di Puskesmas Abiansemal I mengatakan, kasus keracunan yang dialami siswa ini baru pertama kali.
Kepsek saat mendapat laporan awal langsung membawa 3 siswa yang pingsan.
"Tumben ini terjadi, makanya waktu awalnya ada yang mengadukan tiga orang yang pingsan, langsung saya bawa sendiri ke puskesmas. Lalu saya panggil ambulans desa untuk membantu mengevakuasi siswa yang lain yang mengalami gejala serupa," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr I Gede Putra Suteja mengatakan sebanyak 14 siswa dilarikan ke Puskemas Abiansemal I untuk mendapat perawatan intensif.
Dari 14 siswa tersebut terdiri dari 3 siswa kelas IV yakni I putu Wahyu Surya Putra, I Made Restu Arya Putra, Putu Lanang Praditya.
Kemudian 10 orang kelas V yakni Dewa Ayu Mahaswari, Ni Komang Davina Andika Tresna Dewi, Ni Komang Yulisa Cintya Dewi, Dewa Ayu Ambar Darma Patni, Puput Ajeng Dwi Lestari, Ni Komang Trisna Wahyuni, I Putu Agus Ardi Mulyawan, Komang Widya Mertajaya, I Gd Pratama Darma Putra dan Gede Ergi Prasta Nugraha.
Sedangkan kelas VI hanya 1 orang yakni I Made Rama Angara.
Peristiwa ini diduga karena siswa salah makan berawal dari santap nasi dan jajan di sekolah.
Baca: Penyidik Polda Jabar Pastikan Video Bendera Dibakar Bukan Video Asli Tapi Sudah Dipotong
"Iya, keracunan makanan ini ada 14 orang dilarikan ke Puskesmas untuk diberikan perawatan," ungkapnya.
Siswa yang menjadi korban keracunan makanan ini semua adalah siswa-siswi SDN 1 Dauh Yeh Cani Abiansemal.
"Korban semua dari SDN 1 Dauh Yeh Cani Abiansemal, dan sudah mendapat penanganan di puskemas dan tidak ada yang sampai dirujuk," katanya.
Ia menjelaskan keracunan massal ini terjadi pada saat jam istirahat pukul 09.20 Wita.
Saat itu para siswa membeli makanan di kantin sekolah dan pedagang buah keliling.
Jenis makanan yang dimakan, yaitu di kantin berupa nasi goreng, sosis, teh gelas, mie gelas, mie lidi, rujak mangga, aqua gelas, snack jelly gam, minuman mountee.
Sedangkan di pedagang keliling siswa membeli buah kepundung dan buah segar lainnya.
Beberapa menit setelah jam makan, sejumlah siswa mulai mengeluhkan perut mual, pusing, sakit kepala, muntah-muntah dan lemas.
Sehingga oleh pihak sekolah langung dilarikan ke Puskesmas Abiansemal I untuk diberikan penanganan intensif.
"Jam mulai makan 09.20 dan jam 10.00 sudah mulai timbulnya gejala keracunan. Sehingga langsung dibawa ke Puskesmas," jelas Suteja.
Dari sebanyak 14 siswa yang mendapat penangan medis, tidak ada yang sampai dirujuk ke RSUD Mangusada Badung.
Setelah beberapa jam mendapat perawatan sebagian besar siswa bahkan sudah diperbolehkan pulang.
Sebenarnya aturan yang ada di sekolah, siswa hanya boleh jajan di kantin sekolah untuk menghindari siswa jajan sembarangan di luar.
Baca: Kesaksian Wartawan Jepang yang Diculik ISIS: Tiga Tahun Seperti Neraka
Untuk itu, pihaknya mengaku heran atas kejadian ini, terlebih pemeriksaan terhadap barang dagangan di kantin rutin dilakukan.
"Mungkin sehabis sembahyang siswa dapat makan sesuatu yang dibeli maupun yang dibawanya. Semoga kedepannya tidak terjadi seperti ini lagi," harapnya.
Kirim ke Laboratorium
Kepala Puskesmas Abiansemal I drg Ni Nyoman Rai Sukadani, menjelaskan secara umum kondisi seluruh siswa yang mengalami gejala keracunan dalam kondisi stabil.
Pihaknya juga mengirim contoh makanan ke laboratoriun untuk mengetahui kandungan makanan tersebut.
"Rata-rata dari mereka mengalami gejala sama, yakni mual dan muntah. Tapi kami belum pastikan ini penyebabnya, karena makanan masih kita kirim ke laboratorium," terangnya.
Seluruh siswa telah diperbolehkan pulang.
"14 siswa sudah diperbolehkan pulang semua. Sebelumnya per 13.30 Wita, dari jumlah pasien 14 orang itu 9 orang sudah pulang dan 5 orang masih di observasi karena masih menggunakan infus," katanya.
Namun pukul 15.00 semua siswa sudahdiperkenakan pulang.
Untuk memastikan penyebab keracunan ini, pihaknya mengaku sudah mengambil sampel muntahan dan makanan untuk dikirim ke Lab Daerah Provinsi.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Evakuasi 14 Siswa Dibantu Ambulans Desa, Belasan Siswa SD Dauh Yeh Cani Abiansemal Keracunan