Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramlan Manik Berharap Mukjizat dari Tuhan agar Menantunya Selamat

Rudi Lumbantoruan bekerja di Perkebunan Ukindo-AEP Group dan menjabat sebagai manager

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ramlan Manik Berharap Mukjizat dari Tuhan agar Menantunya Selamat
TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA
Ramlan Manik (kanan), Tiala Boru Manullang (kiri) menunjukkan Poto Rudi Lumbantoruan, Senin (29/10/2018) 

Laporan wartawan Tribun Medan  M Fadli

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Salah seorang penumpang pesawat Lion Air yang jatuh diketahui menjabat Manager Perkebunan Ukindo-AEP Group, Rudi Lumbantoruan (40).

Saat Tribun Medan menyambangi ke kediaman keluarga Rudi Lumbantoruan, di Jalan Pelikan 7, Perumnas Mandala, Kabupaten Deliserdang terlihat sosok pria berkulit gelap dan wanita berkulit kuning Langsat duduk di sofa ruang tamunya.

Keduanya merupakan mertua dari Rudi Lumbantoruan.

Ramlan Manik (60), Tiala Boru Manullang (62), dengan pandangan kosong mencoba menceritakan sebelum menantunya tersebut dikabarkan menjadi korban pesawat Lion Air.

"Rudi merupakan menantu kami dari anak pertama kami. Ia bekerja di Perkebunan Ukindo-AEP Group sebagai manager. Kami mengetahui kabar tersebut pagi tadi," ucap Ramlan Manik.

Baca: Harvino Co-Pilot Pesawat Lion Air JT610, Satu-satunya yang Berhasil Jadi Pilot di Keluarga

Kalau Rudi sendiri,  kata Manik, ia merupakan asli dari Siborong-borong.

Berita Rekomendasi

"Kalau saya tidak silap, ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Kami komunikasi terakhir pada Minggu (28/10/2018). Kami masih berharap mukjizat dari Tuhan agar anak kami ini selamat," ucapnya.

Baca: Kakak Kopilot Lion Air: Dia Seharusnya Enggak Boleh Terbang Karena Lubang di Gigi

Informasi lain yang dihimpun, Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Sindu Rahayu mengatakan pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.

"Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar," kata Sindu melalui siaran pers Nomor: 212/SP/KJSH/X/2018 Dirjen Perhubungan, Senin (29/10/2018)

"Pesawat yang membawa 18 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam," sambungnya.(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas