Pingsan Saat Sambut Jenazah AKBP Mito, Suminah Jatuh ke Pelukan Menantu
Hati seorang ibu mana yang tidak menjerit dan menangis karena ditinggalkan anak untuk selamanya dengan cara yang tragis.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL -- Air mata Suminah tumpah ketika peti jenazah yang berisi jenazah anaknya, AKBP Mito tiba di rumahnya di dusun Rejomulyo, Desa Sidomulyo, Kabupaten Kendal, Selasa (6/11/2018).
Hati seorang ibu mana yang tidak menjerit dan menangis karena ditinggalkan anak untuk selamanya dengan cara yang tragis.
AKBP menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, 29 Oktober lalu.
AKBP Mito merupakan satu dari tiga anggota Polda Bangka Belitung yang menjadi korban pesawat Lion Air yang jatuh pada Senin (29/10) di perairan Tanjung Karawang. Kala itu AKBP Mito menjabat di Polda Babel sebagai Kabag Pal Biro Sarpas.
Jenazah AKBP Mito ditemukan dan dapat terungkap identitasnya pada Senin (5/11).
Jenazah Mito dapat diidentifikasi berkat sidik jari yang dimiliki polisi berpangkat melati dua itu.
Tangisan Suminah semakin jadi-jadi manakala di belakang kedatangan peti jenazah terdapat istri AKBP Mito yakni Dian Anindita dan dua orang putri dari anaknya itu.
Suminah pun tumbang dengan terus menangis di pelukan menantunya itu.
"Saya tak menyangka kalau kepulangan Mito pada dua Minggu lalu dan meninggalkan seragam dinasnya di rumah menjadi pertanda kepulangannya terakhir," ujarnya.
Ia mengungkapkan anaknya pada saat pulang dua minggu lalu, bersikap berbeda.
Mengenakan seragam dinas, Mito mengajak seluruh anggota keluarganya untuk berfoto bersama. Setelah berfoto seragam dinas itu kemudian ditinggal di rumah orang tuanya.
"Katanya baju ini ditinggal agar sewaktu-waktu pulang dapat dipakai," ujarnya
Setibanya kedatangan jenazah Mito di rumah duka, warga yang sudah menunggu langsung melakukan salat jenazah.
Supari, Seorang warga menuturkan, meski berdinas di luar Jawa dan jarang pulang, di desanya Mito dikenal sebagai pribadi yang baik. Saat pulang di Kendal, Mito sering membantu warga desa.
"Dia dikenal baik rendah hati, kalau pulang sering menyapa. Tak jarang juga membantu di sekolah," jelas.
Mito juga dikenal pribadi yang sederhana. Dalam pergaulan sehari-hari di desanya, Mito lebih berbaur dan tidak menunjukkan jabatannya sebagai anggota kepolisian.
"Pakaiannya juga sederhana, tidak lupa kalau dia dulunya orang desa," jelasnya.
Kapolres Kendal, AKBP Adiwijaya mengungkapkan duka mendalam atas kematian anggota Polda Bangka Belitung akibat kecelakaan pesawat Lion Air.
Ia sempat menjalani pendidikan bersama di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 2006.
"Beliau dikenal pribadi yang baik, disiplin dan bertanggung jawab. Hal itu yang saya rasakan saat bersama-sama menjalani pendidikan," jelasnya
Upacara pemakaman secara militer
Kapolres KendaL AKBP Adiwijaya menambahlan bahwa pemakaman dari AKBP akan dilakukan secara militer dengan petugas upacaranya merupakan anggota Polres Kendal pada rabu pagi.
Ia mengatakan dalam upacara itu Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono memimpin langsung prosesi pemakaman.
"Jadi hari ini jenazah setelah kami jemput dari bandara akan disemayamkan selama semalam, dan pada esok hari (hari ini ) akan dilakukan prosesi pemakaman di pemakaman umum yang lokasinya tak jauh dari rumah almarhum pukul 09.00 pagi," paparnya. (Dhian Adi Putranto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sambut Jenazah Putranya, Ibunda AKBP Mito Menangis di Pelukan Menantu,