11 Korban Insiden 'Surabaya Membara' Dirawat di RSUD Dr Soewandhie
11 korban luka akibat insiden di viaduk dirawat di RSUD Dr Soewandhie Surabaya. Sementara tiga orang lainnya meninggal dunia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Titin Hapsari, warga Simokerto Surabaya mengaku syok ketika mendengar sepupunya menjadi korban tertabrak kereta api di viaduk depan Tugu Pahlawan Surabaya, Jumat (9/11/2018).
Titin terlihat sedang menunggu di luar ketika sepupunya, Achmad Umar Ja'far (13) sedang dirawat di ruang IGD RSUD Dr Soewandhie Surabaya.
Titin mengatakan, mengetahui kabar sepupunya dari informasi rumah sakit.
"Itu sepupu saya, jatuh terus tangannya patah, sudah dirawat di dalam," ujar Titin saat berada di luar ruang IGD.
Baca: Sahluki, Istri dan Erikawati Terjungkal di Dekat Rel, Tubuh Bocah Itu Terlepas dari Pegangan Ibunya
Titin menjelaskan, saat ini sepupunya sedang istirahat usai tangannya diperban.
"Sekarang sudah tidur anaknya belum boleh pulang, ibunya sekarang masih ngambil kartu BPJS," kata Titin.
Sementara itu, dari data yang dihimpun TribunJatim.com, sementara terdapat 11 korban luka yang dirawat di RSUD Dr Soewandhie Surabaya.
Sementara tiga orang lainnya meninggal dunia.
Suasana di IGD RSUD Dr Soewandhie Surabaya tampak ramai pasca kecelakaan kereta api di rel viaduk depan Tugu Pahlawan, sebelum teatrikal "Surabaya Membara" dimulai.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 11 Korban Insiden Viaduk saat 'Surabaya Membara' Dirawat di RSUD Dr Soewandhie Surabaya