Tiga Bersaudara Ini Jadi Korban Pencabulan yang Dilakukan Paman Sendiri
Kasus ini dilaporkan kepolresta Pontianak, saat nenek korban FN yang tinggal di Jakarta, datang untuk menjenguk mereka pada 20 Agustus 2018
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak David Nurfianto
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Tiga Bersaudara FB (15), JT (12), dan RK (9) menjadi korban pelecehan seksual dari pamannya sendiri bertahun-tahun.
Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar, Nany Wirdayani menyatakan, ketiga anak ini kakak beradik yang merupakan anak yatim.
"Ketiga kakak beradik ini ditinggal meninggal ayahnya, kemudian diasuh oleh kakeknya, namun setelah kakeknya meninggal dialihkan asuhannya kepada pamannya AU," ujarnya kepada Tribun, di Kantor KPPAD Kalbar, senin (12/11/2018) sore.
Lanjutnya, kenapa hak asuh dialihkan kepamannya AU, karena ibunya bekerja di Malaysia dan telah menikah lagi.
Nany menjelaskan, setelah diasuh pamannya AU, dalam berjalannya waktu anak pertama FB (15) dicabuli AU dirumahnya.
"Setelah dicabuli AU, FB dialihkan ke AK, dimana AU dan AK adik bapaknya, sampai di AK FB juga mendapatkan perlakukan yang sama, dicabuli oleh AK," tuturnya.
Nany mengungkapkan Anak kedua JT (12) dan anak ketiga RK (9) tetap diasuh oleh AU.
Baca: Seorang Pria di Samarinda Ditangkap Atas Tuduhan Pencabulan Anak-anak
"Setelah Anak pertama diasuh oleh AK, anak kedua JT dapar pelakukan sama oleh AU bersama AT, AT merupakan paman korban," katanya.
Pencabulan terhadap FB dan JT sudah bertahun-tahun, bahkan FB dicabuli sejak umur 6 tahun hingga sampai saat kejadian belum dilaporkan.
"Mereka ini diasuh dan disekolahkan oleh pamannya, sehingga doktrin yang diberikan bahwa perlakuan pamannya adalah bentuk kasih sayang," ucapnya.
Karena doktrin terbut lah, sehingga mereka menerima saja perlakuan pamannya.
"Sampai pada suatu ketika JT tidur di WC akibat ketakutan dan JT sering mengeluh sakit pada perutnya," tegasnya.
Anak ketiga RK juga mendapatkan perlakuan yang sama, RK dicabuli AT namun belum sampai proses penetrasi tapi sudah dilakukan oral seks.
Nany menerangkan kasus ini dilaporkan kepolresta Pontianak, saat nenek korban FN yang tinggal di Jakarta, datang untuk menjenguk mereka pada 20 agustus 2018.
Saat bertemu neneknya Ketiga kakak beradik bercerita mengenai perlakuan yang dilakukan pamannya, setelah itu neneknya bermiat ingin membawa mereka, namun neneknya malah ingin dikeroyok oleh ketiga pamannya.
Baca: Tanpa Alasan Jelas, Tetiba Seorang Paman Tembak Kepala Ponakan Saat Asyik Bermain Gitar
"FN berhasil membawa FB, dan kemudian melaporkan kejadian itu ke Polresta Pontianak," kata Nany.
Kemudian saat dilakukan pemeriksaan dan visum terhadap korban FB, FB meminta kepolisian untuk menyelamatkan kedua adiknya yang masih dirumah pamannya.
Mengetahui hal itu, kemudian polres menyaranakan neneknya untuk melapor ke KPPAD, guna membantu menyelamatkan kedua adiknya.
"Setelah menerima laporan tersebut KPPAD langsung ke TKP, namun tidak menemukan kedua adiknya," pungkasnya.