Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Walhi : Daya Rusak Sungai Citarum Lebih Cepat Dibanding Pemulihannya

Daya perusakan lingkungan yang terjadi 10 kali lebih cepat dibanding upaya pemerintah memulihkan lingkungan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Walhi : Daya Rusak Sungai Citarum Lebih Cepat Dibanding Pemulihannya
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah warga naik perahu melintasi banjir yang merendam Kampung Jambatan, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (12/11/2018). Hujang dengan intensitas tinggi dalam sepekan terakhir mengakibatkan Sungai Citarum meluap dan merendam ribuan pemukiman warga dan sejumlah ruas jalan di sejumlah daerah langganan banjir di Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, ,BANDUNG - Banjir masih melanda kawasan Kabupaten Bandung meskipun upaya penanggulangan banjir ‎sudah dilakukan jauh-jauh hari.

Di Kecamatan Baleenah misalnya, pembangunan foler air di Kampung Cieunteung, rupanya belum menyelesaikan masalah.

"‎Karena apa yang dilakukan tidak menjawab akar masalah yang sebenarnya terjadi. Harusnya fokus ke akar masalah, misalnya alih fungsi lahan, maka harus ada upaya pencegahan alih fungsi lahan," ujar Direktur Walhi Jabar, Dadan Ramdan di Bandung, Selasa (13/11/2018).

Ia tidak memungkiri pemerintah sudah berjibaku untuk mengantisipasi banjir dengan sejumlah program, salah satunya program Citarum Harum oleh pemerintah pusat.

"Karena daya perusakan lingkungan yang terjadi 10 kali lebih cepat dibanding upaya pemerintah memulihkan lingkungan. Misalnya, di sisi lain pemerintah gencar upaya perlindungan Sungai Citaru, tapi di sisi lain perizinan industri dan properti di kawasapan resapan air terus diberikan," ujarnya.

Baca: Memerdekakaan Sungai Citarum dari Sampah Bukan Hanya Tanggung Jawab Pemerintah

Akibatnya, upaya penanggulangan banjir tidak pernah selesai. Di tengah kondisi tersebut, program pemerintah menanggulangi banjir tidak sejalan dengan pembangunan manusia di sepanjang Sungai Citarum.

Berita Rekomendasi

"Program Sungai Citarum orientasinya ke pembangunan infrastruktur fisik, seperti sodetan, kirmir, pembuatan embung-embung. ‎Tapi satu hal penting, peran adab manusia terhadap lingkungan terabaikan," katanya.

Salah satunya, pemberdayaan masyarakat di hulu sungai. Menurutnya, banyak ketimpangan sosial di sekitar hulu sungai

"Jadi masalahnya terkait keberadaan tanah untuk petani di wilayah hulu tdk dijawab dengan program dan anggaran yang ada. Makanya penggarapan lahan konservasi terus berlangsung padahal warga bisa dialokasikan untuk garap kebun negara untuk bertani. Tapi kan saat ini tiak ada program yang mengarah ksana," ujar dia. (men)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas