Petugas BKSDA Ambil Lima Organ Dalam Gajah yang Mati
Di kawasan temuan gajah ini memang sering didatangi kawanan gajah liar yang merusak kebun warga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Idris Ismail
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Tim medis dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh membedah bangkai gajah yang mati di pinggiran sungai Krueng Tinjee, Gampong Blang Awe, Kecamatan Meureudue, Pidie Jaya, sejak Kamis (15/11/2018) sore.
Lima organ tubuh dalam, yaitu jantung, paru, ginjal, usus, dan limpa dari gajah lalu dibawa bawa ke Banda Aceh.
Ketua tim medis BKSDA Aceh, drh Rosa Rika Wahyuni Msi, kepada Serambinews.com, Jumat (16/11/2018) menyatakan, organ tubuh yang diambil itu selanjutnya akan diperiksa di laboratorium untuk mencari tahu penyebab kematian gajah yang diperkirakan berusia 11 tahun itu.
Nantinya akan diketahui apakah gajah ini mati mati disebabkan kekerasan manusia, atau diracun, atau sebab-sebab lainnya.
Baca: Empat gajah mati ditabrak kereta api di Sri Lanka
Sebelumnya di kawasan ini sering didatangi kawanan gajah liar yang merusak kebun warga.
Warga pun sudah berkali-kali meminta BKSDA turun ke lokasi untuk mengatasinya namun permintaan itu tidak pernah direspons.
Anehnya, ketika ada gajah yang mati, BKSDA begitu cepat meresponnya dengan menurunkan petugas ke lapangan.
Kematian gajah di Krueng Tinjee, Gampong Blang Awe, Meureudu ini diketahui oleh tim relawan Polhut Aceh asal Pijay, Miswar, sejak Senin (12/11/2018) malam.
Tak lama, BKSDA Aceh pun menurunkan petugas untuk memeriksanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.