Pasangan LGBT yang Diamankan Satpol PP Mengaku Jadi Lesbian karena Trauma Dianiaya Laki-laki
Pasangan lesbian ini mengaku trauma dengan laki-laki.l NS sudah tiga kali menikah, mengaku pernah dipukul oleh mantan suaminya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Kontributor Tribunpadang.com, Riki Suardi dari Padang
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Padang, mengamankan pasangan lesbian yang tengah asyik berduaan di sebuah kafe di kawasan Pondok Kecamatan Padang Selatan.
Setelah diamankan, pasangan sejenis berinisial DF (27) dan NS (23) itu, kemudian diamankan dan dibawa ke Mako Pol PP Padang untuk diperiksa oleh penyidik Penegak Perda tersebut.
Kepada penyidik, kedua wanita yang terjaring dalam razia LGBT dan maksiat itu mengaku mereka memang pasangan lesbian.
Bahkan, mereka sudah tinggal serumah selama dua bulan di kawasan Padang Selatan.
"Pasangan lesbian ini diamankan Minggu dinihari tadi saat petugas melakukan razia di sejumlah lokasi di Padang," kata Plt Kasat Pol PP Padang, Yadrison kepada Tribunpadang.com, Minggu (18/11/3018).
Kepada penyidik, pasangan lesbian ini mengaku trauma dengan laki-laki.
Bahkan perempuan berinisial NS yang berasal dari Sijunjung dan sudah tiga kali menikah, mengaku pernah dipukul oleh mantan suaminya.
Selain itu, kata Yadrison, NS ini juga mengaku dua kali keguguran karena stres akibat perbuatan mantan suaminya yang juga suka mengkonsumsi narkoba jenis sabu.
Baca: Pelaku Penusukan yang Menewaskan Dua Pengunjung Diskotek Bandara Diringkus di Bangka Belitung
"Jadi, karena itulah dia jadi lesbian, karena menurutnya, pasangan sejenisnya saat ini, yaitu inisial DF, lebih menyanyanginya dan memperlakukannya dengan lemah lembut," ujarnya.
Pengakuan NS juga tak jauh berbeda dari DF. DF juga trauma dengan laki-laki karena beberapa mantan pacarnya selalu bersikap arogan dan suka melakukan kekerasan.
"Keduanya sama-sama mengaku trauma dengan laki-laki. Yang satu dianiaya mantan suami hingga keguguran, dan satu lagi dianiaya mantan pacar," kata dia.
Saat ini, kedua perempuan berprilaku menyimpang itu untuk sementara masih diamankan di Mako Pol PP Padang guna menjalani pembinaan di Dinas Sosial Padang.
Selain mengamankan pasangan lesbian, dalam razia LGBT dan Maksiat itu, petugas Pol PP Padang juga mengamankan satu orang waria berinisial Dian Fitria (26) di kawasan Gor H Agus Salim Padang.
Bahkan sebelum diamankan, Dian sempat kejar-kejaran dengan petugas. Karena kalah cepat, akhirnya petugas berhasil mengamankan Dian, dan langsung dibawa ke Mako Pol PP.
"Selain satu orang waria, kami juga amankan satu orang perempuan diduga sebagai PSK di salah satu kamar Hotel, di Jalan Thamrim, Kecamatan Padang Selatan, dengan inisial WF yang usianya, masih 17 tahun," kata Yadrison.
Hingga sore kata Yadrison, inisial WF masih diperiksa oleh penyidik.
"Jika terbukti sebagai PSK, maka akan dikirim ke tempat rehabilitasi Andam Dewi di Kabupaten Solok," imbuhnya.
Selain waria dan perempuan diduga PSK, pihaknya juga mengamankan inisial JP (34) bersama seorang teman perempuannya dengan inisial YZ (17) yang saat itu, tengah duduk di tempat yang gelap di kawasan Simpang Pujasera.
"Masih di lokasi yang sama, juga kami amankan dua orang perempuan inisial FB (18) dan SY (18), serta satu orang laki-laki inisial KM (33). Ketiganya diamankan sekitar pukul 01.00 WIB, guna menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan," ujar Yadrison.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Pasangan LGBT Diamankan Satpol PP Padang, Ngaku Jadi Lesbian Karena Trauma dengan Laki-laki