Danau Tempat Siswi Kelas V SD Tewas Tenggelam Bukanlah Lubang Bekas Tambang
Danau itu diduga terbentuk akibat dari proses pembangunan jalan tol, pasalnya disekitar lokasi memang terlihat adanya bekas pembukaan lahan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kepolisian bergerak cepat guna memastikan penyebab utama dari korban tewas tenggelam di danau yang terdapat di jalan Harun Nafsi, Loa Janan Ilir, Selasa (20/11/2018).
Usai mendapati laporan adanya korban tenggelam, kepolisian dari Polres Samarinda, beserta Polsek Samarinda Seberang langsung menghimpun data, serta memintai keterangan sejumlah saksi.
Bahkan, kepolisian juga mendatangi lokasi kejadian, guna proses penyeledikan lebih lanjut.
Hasilnya, kepolisian memastikan bahwa danau yang airnya berwarna hijau itu bukanlah bekas galian lubang tambang batu bara.
Danau itu diduga terbentuk akibat dari proses pembangunan jalan tol, pasalnya disekitar lokasi memang terlihat adanya bekas pembukaan lahan.
Danau tersebut juga dimanfaatkan oleh petani di sekitar lokasi kejadian untuk pengairan sawah maupun tanaman tani lainnya.
Baca: Sempat Selfie Bareng Teman-Temannya, Siswi kelas V SD Tenggelam di Danau
"Bukan lubang tambang, itu penampungan air yang digunakan oleh petani sekitar," ucap Kasat Reskrim Polres Samarinda, Kompol Sudarsono. Selasa (20/11/2018).
Lanjut dia menjelaskan, penyebab dari korban tenggelam yakni karena terpeleset.
Korban yang tidak bisa berenang, membuat tubuh korban masuk hingga ke tengah danau.
"Korban dan teman-temannya kesana untuk berfoto-foto, lalu terpeleset masuk ke danau," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, siswi kelas V Sekolah Dasar (SD) tewas tenggelam di danau, yang terdapat di jalan Harun Nafsi, Loa Janan Ilir, Selasa (20/11/2018).
Bocah berusia 11 tahun itu ditemukan tewas tenggelam usai bermain air, serta berfoto ria bersama lima orang teman-temannya.
Korban, bernama Nurul Huda Aulia, pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita menuju ke lokasi bersama Dini (13), Gina Fauziah (11), Rifaldi (11) , Sani (8) dan Fahrel (11).
Keenam anak itu berkumpul terlebih dahulu di depan gang Karya Bersama, lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke lokasi tujuan.
Kendati melewati medan yang cukup sulit dilalui, seperti perbukitan dan sedikit masuk hutan, termasuk memanjat tebing, namun keenamnya dapat sampai ke tujuan.
Sesampainya di lokasi tujuan, air yang terlihat tenang dan berwarna hijau, membuat korban dan teman-temannya mengabadikan foto dengan berselfie.
Selain berfoto ria, bermain air serta berenang juga dilakukan, namun berenang di danau hanya dilakukan oleh anak laki-laki saja.
Saat mau pulang, korban mengajak Dini dan Gina untuk ikut berenang, namun ajakan berenang itu ditolak oleh kedua temannya itu.
Saat korban cuci kaki di pinggir danau, korban terpeleset dan tenggelam di danau tersebut.