Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dengar Azan Ashar, Pria Tulungagung Menghadap Kiblat dan Sholat di Atas Pohon Setinggi 20 Meter

Probo kemudian melakukan gerakan salat, masih tetap di atas pohon. Probo memang dikenal relijius.

zoom-in Dengar Azan Ashar, Pria Tulungagung Menghadap Kiblat dan Sholat di Atas Pohon Setinggi 20 Meter
surya/david yohannes
Probo Sutejo di atas pohon setinggi 20 meter di Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Kamis (22/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Angin bertiup kencang di sekitar makam Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.

Angin ini menggoyangkan pohon jati setinggi sekitar 20 meter di sisi makam, dimana Probo Sutejo (53) bertengger.

Kerasnya angin membuat tubuh Probo Sutejo terombang-ambing, mengikuti gerak pucuk pohon.

Probo melepas kemeja batik yang dipakainya, dan diletakkan di kepala untuk melawan terik matahari.

Tiba-tiba dari masjid berkumandang azan Salat Ashar.

Probo terlihat kebingungan mengubah posisi tubuhnya di atas pohon.

Sejenak ia mengenakan kembali kemejanya, kemudian menghadap ke kiblat.

Berita Rekomendasi

Tangannya kemudian melakukan gerakan tayamum, pengganti wudu karena tidak ada air.

Probo kemudian melakukan gerakan salat, masih tetap di atas pohon. Probo memang dikenal relijius.

"Sejak kemarin dia selalu salat kalau mendengar azan," ucap Kasi Humas Polsek Kedungwaru, Aiptu Muhaji yang berjaga di lokasi.

Probo naik ke atas pohon jati di sebelah pemakaman Desa Plandaan sejak Selasa (19/11/2018) sore.

Probo merasa ada orang yang selalu mengejarnya.


Tolak Turun

Probo Sutejo (53) membuat geger Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru.

Ayah satu anak ini memanjat pohon jati di dekat makam desa setempat, sejak Selasa (19/11/2018) malam.

Probo menolak untuk turun. Jika dipaksa, Probo nekat hendak menjatuhkan diri.

Selama tiga hari ia bertahan di salah satu dahan, dengan ketinggian sekitar 20 meter.

Mengenakan baju batik dan celana jeans, Probo terlihat mengantuk.

Kepalanya bersandar di dahan, sambil matanya terpejam.

Diduga Probo mengalami tekanan jiwa.

"Dulu memang sempat stres," ucap seorang warga bernama Suryanto, Kamis (22/11/2018).

Berulang kali para tetangga membujuknya turun, namun Probo justru naik ke dahan paling tinggi.

Selama ini Probo bekerja sebagai pengangkut buah di Pasar Ngemplak, Tulungagung.

Pada Rabu (21/11/2018) tim BPBD dan polisi akan mengevakuasi.

Namun dibatalkan karena Probo nyaris menjatuhkan diri.

Saat ini keluarga masih menunggu tim dari Basarnas, yang rencananya membawa jaring.

"Dia merasa takut dengan orang. Tidak pernah ada masalah sebelumnya," tambah Suryanto.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dengar Azan Ashar, Pria Tulungagung yang 3 Hari Panjat Pohon Itu Lalu Menghadap Kiblat dan Sholat

Baca: Pria Tulungagung Panjat Pohon Setinggi 20 Meter Dan Bertengger Selama 3 Hari

Baca: Mahasiswa IAIN Tulungagung Asal Thailand Meninggal Dimakamkan di Plosokandangan, Ini Alasannya

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas