Pelaku Begal Shanda Hingga Tewas Terancam Pidana 20 Tahun Hingga Pidana Mati
Di sekitar Jalan Surapati, keduanya melihat Shanda yang sedang dibonceng menggunakan sepeda motor oleh temannya, Eva.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Terdakwa kasus pencurian dengan kekerasan yang menimpa mahasiswa STT Tekstil Bandung, Shanda Puti Denata (22), Yonas Aditia (28) menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Bandung, Kamis (22/11/2018).
Dalam dakwaan jaksa penuntut umum dari Kejari Kota Bandung, Miftahurohman yang dibacakan di persidangan, dijelaskan bahwa peristiwa nahas itu terjadi pada 30 Agustus.
Bermula dari pertemuan Yonas dengan Aminatus alias Natus di Jalan Pahlawan Kota Bandung. Yonas mengendarai sepeda motor dan membonceng Aminatus dengan tujuan Jalan Surapati. Aminatus sendiri tewas ditembak polisi karena melawan saat hendak ditangkap.
Di sekitar Jalan Surapati, keduanya melihat Shanda yang sedang dibonceng menggunakan sepeda motor oleh temannya, Eva. Terdakwa melihat sebuah tas yang disimpan diantara tubuh Shana dan Eva.
"Terdakwa bersama Aminatus mengikuti korban. Kemudian setelah jarak antara kendaraan yang dibawa terdakwa dengan korban dekat, teman terdakwa segera menjambret atau mengambil dengan paksa sebuah tas yang dibawa Shanda," ujar Miftahurohman.
Namun, Shanda melawan dengan mempertahankan tas miliknya itu. Namun, karena tenaga Aminatus kuat daripada Shanda, sehingga tas tersebut bisa diambil kemudian terdakwa dan temannya mempercepat laju kendaraan motor yang dibawanya.
"Terdakwa dan temanya meninggalkan lokasi kejadian menuju daerah Lapangan Gasibu dan berhenti sejenak. Keduanya membuka tas milik Shanda yang didalamnya terdapat barang-barang berupa satu ponsel Xiaomi, satu ponel Asus, power bank, dompet berisi uang Rp 250 ribu, kartu ATM dan kartu pelajar," ujar jaksa.
Saat berhenti itulah, keduanya melakukan pembagian hasil kejahatannya. Aminatus mengambil ponsel, power bank, kartu ATM dan barang lainnya di dalam tas.
"Uang Rp 250 ribu dikeluarkan dari dompet dan diserahkan ke terdakwa. Setelah itu, terdakwa mengantarkan Aminatus ke Jalan Pahlawan dan terdakwa pulang," ujar dia.