9 Fakta Kasus Pria Dikeroyok Kawanan Bersenjata hingga Tewas di Malang
Seorang pria di Kabupaten Malang dikeroyok orang yang tidak dikenal selepas menonton kuda lumping.
Penulis: Vebri
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Kabupaten Malang, tewas ditangan orang yang tidak dikenal.
Pria yang bernama Juari (41) meregang nyawa setelah dikeroyok dan jasadnya diseret ke aspal.
Kejadian bermula saat Juari dan istrinya pulang setelah menonton kuda lumping di Kecamatan Wajak, Minggu (25/11/2018).
Tribunnews.com melansir dari Surya Malang, Senin (26/11/2018), berikut sembilan fakta terkait pembunuhan yang menyebabkan Juari merenggang nyawa.
Baca: Empat Pelaku Pengeroyokan Anggota Polsek Bekasi Kota Ditangkap, Lainnya Masih Diburu
1. Tewas setelah menonton pementasan kuda lumping
Kejadian bermula saat Juari dan istrinya pulang menonton pementasan kudi lumping di Kecamatan Wajak, Minggu (25//11/2018) dini hari.
Sesampainya di rumah, mereka tidak langsung tidur, dan rumah mereka disatroni oleh orang tidak dikenal pukul 01.00 dini hari.
Mengetahui ada orang yang tidak dikenal, adik kandung korba, Farida (39), lantas membuka pintu karena penasaran masih ada orang yang bertamu saat dini hari.
Farida menanyakan maksud dan tujuan pelaku.
Namun, bukannya menjawab para pelaku justru langsung masuk ke dalam rumah.
Mereka langsung mengeroyok Juari hingga tewas di depan mata sang istri, Jamiatul Masama (43).
2. Pulang dengan keadaan muntah
Sesaat pulang dari acara kuda lumping, Juari pulang dengan kondisi mabuk.
Juari muntah dan mulutnya mengeluarkan busa.
3. Pelaku berjumlah sekitar 6 orang
Pelaku penganiayaan ditaksir berjumlah enam orang.
Mereka datang dengan suara ribut, dan mendesak Juari untuk keluar rumah.
Pelaku berteriak untuk menyelesaikan urusan yang Farida tidak tau.
Farida bertanya ada urusan apa bertamu malam-malam, para pelaku disuruh pulang.
Bukannya menjawab, para pelaku merangsek dan memecah kaca depan rumah Juari.
4. Pelaku memakai senjata
Ingatan Farida akan kematian Juari masih segar dalam ingatannya.
Dia melihat bagaimana kakaknya meregang nyawa tepat di depan matanya.
"Cacakku digepuki koyok tikus. Cacakku menungso, duduk tikus.
(Abangku dipukuli seperti tikus. Dia itu manusia, bukan tikus)," kata Farida sambil berlinang air mata.
Dengan sangat jelas, Farida melihat pukulan demi pukulan menghujam deras tubuh kakaknya.
Para pelaku datang dengan membawa celurit, pentungan, batang cangkul dan berbagai barang keras.
Baca: Fakta-fakta Penangkapan Hercules Terkait Penguasaan Lahan dan Pengeroyokan
5. Juari dianiaya dan diseret ke aspal
Salah seorang pelaku menyabetkan celurit, memukul dengan pentungan dan batang cangkul.
Para pelaku juga menganiaya Juari yang sudah tidak berdaya dan tega menyeret tubuhnya di aspal.
6. Pelaku mematikan lampu kampung
Sebelum melakukan aksinya, pelaku ternyata sudah mematikan lampu kampung.
Saat datang ke rumah Juari mereka merangsek rumah dan meminta Juari untuk segera keluar.
7. Farida, adik korban melihat pemukulan kakaknya
Di depan matanya, Farida melihat pukulan demi pukulan menghujam tubuh sang kakak.
Sabetan celurit dan pukulan pentungan dilihatnya dengan sangat jelas.
8. Istri dan adik korban sempat meminta pertolongan
Kala itu Farida pun panik.
Begitu juga istri Juari, Jamiatul Masamah (43).
Mereka hanya bisa meratapi meski sempat berusaha mencari pertolongan.
"Kejadiannya begitu cepat. Saya belum sempat tutup pintu rumah. Semuanya sudah membawa celurit dan senjata lainnya," imbuhnya
9. Motif pelaku
Secara terpisah, Kanit Reskim Polsek Turen, Iptu Hari Eko Utomo mengatakan masih melakukan pengejaran dan penyelidikan kepada para pelaku.
"Tidak tahu, semoga pelaku segera diamankan. Masih kami telusuri. Kami koordinasi dengan Buser dan Reskrim Polres Malang untuk mencari pelaku. Perkara ini masih dalam lidik kami," papar Hari.
(Tribunnews.com/Vebri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.