Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tukang Becak di Majene Sukses Raih Gelar Sarjana, Dirayakan Kayuh Becak Bersama Ibunda

Hamzah, wisudawan Universitas Terbuka (UT) Majene ternyata telah bekerja sebagai tukang becak sejak Sekolah Dasar (SD).

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tukang Becak di Majene Sukses Raih Gelar Sarjana, Dirayakan Kayuh Becak Bersama Ibunda
Tribun Timur
M Hamzah Amirullah dan ibundanya 

TRIBUNNEWS.COM, MAJENE - Muhammad Hamzah Amirullah, wisudawan Universitas Terbuka (UT) Majene ternyata telah bekerja sebagai tukang becak sejak Sekolah Dasar (SD).

Ia mulai belajar mengayuh becak sejak duduk di bangku kelas V SD.

Kata Hamzah, pekerjaan itu dilakoni untuk membantu orangtua dan biaya pendidikan.

"Saya mengayuh becak sejak kelas V SD," ucap Hamzah pada tribuntimur.com, Minggu (18/11/2018).

Putra bungsu dari tujuh bersaudara itu aktif mengayuh becak hingga kelas III SMP.

Saat itu, Hamzah kecil dapat mengumpulkan Rp 40 ribu tiap hari menarik becak.

Setelah melanjutkan pendidikan jurusan perkantoran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Majene, pekerjaan menarik becak mulai jarang dilakukan.

BERITA REKOMENDASI

"Sudah jarang karena di Majene sudah banyak becak, jadi penghasilan agak susah," katanya.

Saat di SMK, lanjut Hamzah, pekerjaan tukang becak hanya dijadikan sambilan. Sekedar untuk menambah uang jajan.

"Setidaknya ada uang jajan untuk dibawa ke SMK, ada Rp 10 ribu, berhenti lagi," ungkapnya.

Setelah jarang menarik becak, Hamzah memilih bekerja serabutan.

Ia jadi tukang panggilan untuk memperbaiki rumah.

Pekerjaaan itu dilakoni hingga lanjut studi dan menyelesaikan pendidikan jurusan manajemen di UT.

Bekerja sejak kecil merupakan tuntutan hidup bagi Hamzah.

Maklum, dia berasal dari keluarga ekonomi lemah.

Ayahnya, Usman, seorang nelayan dan telah wafat sejak 2014. Sedangkan ibunya hanya penjual kue tradisional.

Meski begitu, pemuda kelahiran 2 April 1995 itu telah berhasil mendapatkan gelar sarjana dari hasil kerja kerasnya.

Momen bahagia dirayakan dengan mengayuh becak menggandeng ibunya ke lokasi wisuda di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulbar di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Timur, Majene.

Jaraknya 6,3 kilometer dari rumah Hamzah di Tanjung Batu, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur.

"Karena dari becak itulah saya bisa sekolah, sehingga satu alasan, itu adalah rasa syukur saya," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tukang Becak Sejak SD, Pemuda Majene Ini Mampu Jadi Sarjana,

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas