Tanggapi Tragedi Pembantaian di Nduga, Menhan Ryamizard Ryacudu : Bagi Saya Tidak Ada Negosiasi
Hal ini lantaran kelompok bersenjata itu juga memiliki agenda politik untuk memisahkan Irian Jaya dari NKRI.
Penulis: Grid Network
TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan tak bisa ditolerir terjadi di jalan Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (2/12).
Sebanyak 31 pekerja pembangunan dibunuh oleh pelaku yang diduga dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
31 Orang pekerja itu ialah karyawan dari BUMN PT Istaka Karya yang tengah bekerja membangun jembatan untuk membuka isolasi wilayah tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (5/12) Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menanggapi dengan tegas peristiwa ini.
Ryamizard yang juga pencetus pembentukan Batalyon Raider TNI AD ini mengatakan jika para pembunuh bukan lagi kelompok kriminal namun pemberontak.
Hal ini lantaran kelompok bersenjata itu juga memiliki agenda politik untuk memisahkan Irian Jaya dari NKRI.
"Mereka itu bukan kelompok kriminal tapi pemberontak. Kenapa saya bilang pemberontak? Ya kan mau memisahkan diri, (memisahkan) Papua dari Indonesia. Itu kan memberontak bukan kriminal lagi," tutur Ryamizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12).
Maka bisa disebut para pelaku pembunuhan adalah gerakan separatis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.