Guru di Daerah Terpencil di Madiun Ini Kaget Dapat Kado Kejutan pada Peringatan Hari Guru
Tiga guru SD Negeri di Kabupaten Madiun mendapat kejutan saat acara peringatan Hari Guru yang digelar di Pendopo Ronggo Jumeno, Kabupaten Madiun
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Tiga guru SD Negeri di Kabupaten Madiun mendapat kejutan saat acara peringatan Hari Guru yang digelar di Pendopo Ronggo Jumeno, Kabupaten Madiun, Selasa (11/12/2018).
Ketiganya mendapat hadiah sepeda, atas dedikasi mereka mengajar di daerah terpencil.
Ketiga guru tersebut yakni Guru SDN 05 Durenan, Sumanto, Kepala SDN 03 Durenan, Suwani, dan Kepala SDN 02 Kepel, Harjito.
Mereka mengaku kaget saat nama mereka dipanggil dan diminta maju, untuk menerima hadiah sepeda dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun.
Misalnya dikatakan Harjito yang kini menjabat sebagai Kepala SDN Kepel 02 Kabupaten Madiun. Ia tak menyangka akan mendapat kejutan pada saat acara peringatan Hari Guru.
"Ya, kaget, terharu. Karena tidak menyangka mendapatkan prestasi atas dedikasi mengajar di daerah terpencil," kata guru yang sudah mengajar sejak tahun 1981 ini, saat ditemui usai acara.
Guru yang dua tahun lagi pensiun ini memang pernah menjadi kepala sekolah SDN 07 Kare selama tiga tahun. Sekolah tersebut memang sangat terpencil karena berada di perkebunan kopi di Kecamatan Kare.
Senada juga dikatakan Sumanto, guru SDN 05 Durenan. Ayah dua anak ini bersyukur saat ini pemerintah, dan juga Kabupaten Madiun memperhatikan kesejahteraan guru.
"Kami sangat bersyukur sekali, berarti pemerintah daerah sangat perhatian," katanya.
Sementara itu, Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro mengatakan, penghargaan itu diberikan sebagai wujud apresiasi kepada para tenaga pendidik. Selain kepada guru, Pemkab Madiun juga memberikan hadiah bagi siswa berprestasi.
“Guru adalah pejuang pendidikan yang sesungguhnya, yang menjalankan peran, tugas dan tanggungjawab mulia sebagai panggilan jiwa. Dengan segala tantangan dan hambatan, para guru Indonesia berada di garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata bupati yang akrab disapa Kaji Mbing.
Dia menambahkan, untuk menjadikan pendidikan di Kabupaten Madiun lebih baik dan maju, Pemkab Madiun juga menambah anggaran pendidikan yang semula hanya 9,15 persen naik menjadi 22,12 persen. Anggaran tersebut nantinya dapat digunakan untuk kegiatan fisik dan non fisik.
"Termasuk untuk operasional sekolah, kami ingin maksimal semuanya, hari ini masih dalam tahap evaluasi perencanaan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.