Fakta Terbaru Jalan Gubeng Ambles, BMKG Ambil Sample Tanah, Polisi Periksa 36 Saksi Proyek RS Siloam
Berikut ini fakta-fakta terbaru kasus Jalan Gubeng Surabaya ambles, BMKG Sampel Tanah, Polisi Periksa 36 Saksi Proyek RS Siloam
Editor: Suut Amdani
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab jalan raya Gubeng, Surabaya ambles terus diselidiki oleh pihak terkait, Rabu (19/12/2018).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) datang ke lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya, untuk mengambil sampel tanah dan memastikan penyebab dari amblesnya tanah di wilayah tersebut.
Kepala BMKG Juanda Surabaya Nur Huda menjelaskan, saat ini pihak BMKG hanya mengambil sampel dan masih belum bisa menentukan penyebab dari kejadian tersebut.
"Masih dianalisis, secara umum bukan aktivitas seismik, mungkin ada aktivitas lain yang berpengaruh di lokasi ini," jelas Nur Huda, Rabu (19/12/2018).
Baca: Fakta Terbaru Jalan Raya Gubeng Surabaya Ambles, RS Siloam Angkat Bicara Hingga Pernyataan Sutopo
Ia menjelaskan, pengambilan sampel tersebut bertujuan untuk menganalisa tekstur tanah jenis apa yang ada di area itu, apakah berpengaruh atau tidak.
"Menganalisis tekstur tanahnya, jenis apa tanah ini, dan itu yang berpengaruh, kondisi hujan juga berpengaruh," tuturnya.
Guyuran Air Hujan
Lebih lanjut Nur Huda menjelaskan, amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya dikhawatirkan berpotensi semakin membesar jika terkena guyuran air hujan.
Ditambah lagi, saat ini sedang memasuki musim hujan, dan di bulan Desember intensitas hujan di Surabaya cukup intens.
Potensi tersebut karena, tanah yang ada di sekitar longsoran itu bisa saja menggumpal dan longsor karena terkena guyuran hujan.
"Dikhawatirkan dampak longsor akan terus melebar jika ada hujan," jelas Nur Huda, Rabu (19/12/2018).
Untuk mengantisipasi itu, Nur Huda menyebutkan pihak terkait juga harus melihat serta bisa mengantisipasi hal tersebut, dengan membangun pembatas.
"Itu untuk ansitipasi biar potensi longsoran tidak meluas lagi," pungkasnya.
Tutup Aliran Air