BPBD Salurkan Bantuan ke Korban Tewas Tsunami di Tanggamus
Sekretaris BPBD Tanggamus Maryani mengatakan, itu merupakan hasil pendataan selama dua hari pascatsunami Lampung
Editor: Hendra Gunawan
Ia mengaku, akibat gelombang tinggi di empat kecamatan, dampak terparah di Pekon Kiluan.
Satu rumah milik Musaid, ayah Neni, hilang diterjang tsunami.
Lalu dua rumah rusak ringan milik Abaraham dan Matrudi, serta satu penginapan milik Rusdi.
Sekitar 70 perahu nelayan rusak.
Sedangkan di lokasi lainnya tidak terlalu parah.
Hanya perahu nelayan yang rusak, seperti di Kecamatan Cukuh Balak, Pekon Putih Doh, ada sekitar 10 perahu.
Di Kecamatan Limau, tepatnya di Pekon Tegineneng, ada lima perahu rusak.
Liskhoiri mengaku, mengeluarkan peringatan bahaya lewat pengeras suara musala dan masjid di wilayah Cukuh Balak.
"Saat dapat info air laut naik, langsung saya suruh masjid-masjid umumkan supaya warga lari ke gunung," ujar Liskhoiri.
Ia mengaku, itu tindakan evakuasi dini, untuk perempuan dan anak-anak diperintahkan pergi ke tempat lebih tinggi.
Sedangkan yang laki-laki tetap berjaga di sekitar rumah, guna mengantisipasi agar tidak terjadi penjarahan.
"Ombak besar sekali terjadi empat kali. Pertama besar, terus surut, dan balik lagi besar tiga kali. Setelah itu barulah ombak pasang biasa," ujar Liskhoiri. (Tri Yulianto)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - BPBD Salurkan Bantuan ke Korban Tewas Tsunami di Tanggamus,