Tahun 2019 Range Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara Diprediksi 5,70-6,10 Persen
Dari lapangan usaha konstruksi infrastruktur di Kalimantan Utara akan turut menjadi penopang pertumbuhan.
Editor: Eko Sutriyanto
![Tahun 2019 Range Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara Diprediksi 5,70-6,10 Persen](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hendik-sudaryanto.jpg)
Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Secara komulatif tahunan, ekonomi Kalimantan Utara tahun 2019 ini diprediksikan tumbuh lebih baik dibanding tahun 2018.
Pertumbuhan ekonomi provinsi paling muda di Tanah Air diperkirakan berada pada range 5,70 persen sampai 6,10 persen.
Pertumbuhan utama bakal tertopang oleh membaiknya kinerja lapangan usaha industri pengolahan yang bersumber dari komoditas CPO seiiring dengan kenaikan permintaan yang didukung oleh prospek perbaikan harga di 2019.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara Hendik Sudaryanto menjelaskan, berdasarkan hasil Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2018, perang dagang AS-Tiongkok diperkirakan berdampak pada penurunan aktivitas ekspor-impor kacang kedelai.
Hal tersebut akan membuat Tiongkok mencari sumber minyak nabati alternatif sehingga produk sawit
Indonesia dapat menjadi pilihan yang tepat.
Baca: Seorang Bayi 10 Bulan Berhasil Diselamatkan dari Reruntuhan Gedung di Rusia
Dari lapangan usaha konstruksi, berlanjutnya infrastruktur di Kalimantan Utara akan turut menjadi penopang pertumbuhan.
"Akselerasi pembangunan infrastruktur oleh pemerintah daerah diperkirakan akan tetap tinggi di tahun 2019," sebutnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (2/12/2019).
Beberapa proyek strategis yang bersifat multiyears baik dari pemerintah dan swasta seperti pembangunan PLTA Kayan Tahap I, Kota Mandiri Tanjung Selor, RSUD Tipe B Tanjung Selor, RS Pertamina dan gedung perkantoran serta jalan paralel perbatasan akan menopang pertumbuhan lapangan usaha konstruksi.
"Konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) dan konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh lebih tinggi ditopang oleh dimulainya masa Pilpres dan Pileg tahun 2019 yang akan diselenggarakan pada pertengahan tahun 2019," ujarnya. (Wil)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.