Jokowi Resmikan Rusun hingga Jembatan di Tulungagung
Keempat proyek pembangunan tersebut dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGANGUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tiga rumah susun beserta jembatan Ngujang II yang semuanya berada di Kabupaten Tulungagung.
Keempat proyek pembangunan tersebut dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca: Blusukan ke Pasar Ngemplak, Jokowi Pastikan Harga Beras Stabil
Ketiga rumah susun tersebut ialah Rusun Mahasiswa IAIN Tulungagung, Rusun Mahasiswa STKIP PGRI, dan Rusunawa MBR Jepun.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pagi hari ini saya resmikan rusun mahasiswa IAIN Tulungagung, rusun mahasiswa STKIP PGRI Tulungagung, rusunawa MBR Jepun di Tulungagung, dan jembatan Ngujang II juga di Kabupaten Tulungagung," kata Jokowi sesuai keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Jumat (4/1/2019).
Kementerian PUPR pada Tahun 2016 membentuk 33 penyedia perumahan yang telah tersebar di 33 provinsi se-Indonesia.
Salah salah satunya adalah pembangunan rumah susun di Kabupaten Tulungagung yang diresmikan Presiden ini. Ketiga rusun tersebut dibangun dengan anggaran sebesar Rp37,92 miliar.
"Memang fasilitas-fasilitas ini diperlukan untuk mahasiswa dan tadi saya masuk ke ruangan-ruangan saya kira kualitas pengerjaannya juga sangat bagus," ucap Jokowi.
Pada tahun 2018 ini, pemerintah telah membangun rumah susun khusus mahasiswa sebanyak 275 di mana 45 rusun dari jumlah tersebut dibangun di Jawa Timur.
"Paling banyak memang di Jawa Timur karena di sini rusun itu betul-betul dipakai dan sangat dibutuhkan," tutur Jokowi.
Dalam acara yang sama, Jokowi sekaligus meresmikan jembatan Ngujang II yang dibangun mulai tahun 2018 lalu dengan nilai kontrak sebesar Rp35,5 miliar.
Baca: Jokowi Ngopi Bareng Anak Muda Tulungagung
Jembatan tersebut dibangun untuk mengatasi kemacetan di jalan nasional yang melintasi Kota Tulungagung.
Turut hadir mendampingi Jokowi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.