Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Minggu Terakhir, 37 Ekor Sapi di Kecamatan Pubian Mati

Menurut Wasito, penyakit Jembrana mudah menyerang sapi melalui pakan, udara, ingus dan kotoran

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dua Minggu Terakhir,  37 Ekor Sapi di Kecamatan Pubian Mati
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi sapi 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Syamsir Alam

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -  Sebanyak 37 ekor sapi di Kecamatan Pubian mati sejak akhir Desember 2018 lalu hingga Kamis (10/1/2019).

Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Lampung Tengah menduga, binatang ternak itu mati karena terserang penyakit Jembrana dan Septicemia Epizootica.

Wasito, Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan Disnakbun Lampung Tengah mengatakan, dugaan penyakit Antraks, Jembrana dan Septicemia Epizootica setelah pihaknya melakukan penelitian laboratotium terhadap sampel darah dan kotoran sapi.

"Kita lakukan uji laboratotium terhadap lima sapi yang mati di Kampung Negeri Kepayungan di laboratotium Bivet Bandar Lampung. Hasilnya selain Antraks, Jembrana dan Septicemia Epizootica, juga terserang virus Bovine Diarrhea (BVD) dan Brucellosis," kata Wasito.

Baca: Geger Video Porno Hubungan Incest Bapak dan Anak di Lampung Selatan

Menurut Wasito, penyakit Jembrana mudah menyerang sapi melalui pakan, udara, ingus dan kotoran.

Pihaknya akan terus melakukan penilaian pengawasan hewan ternak khususnya terhadap ternak yang ada di kampung lain.

Berita Rekomendasi

"Kita akan memantau terus kesehatan hewan ternak khususnya lintas kampung dan  belum menjadikan matinya sapi sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena masih terjadi di satu kampung saja," imbuhnya

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas