Lebih dari 300 Rumah di Rancaekek Rusak Akibat Hantaman Angin Puting Beliung
Di Kampung Jatisari, 15 unit rumah rusak berat dan 21 unit rumah rusak ringan, sedangkan Kampung Papanggungan ada 50 rumah rusak ringan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung meliris data sementara kerusakan yang terjadi akibat angin puting beliung di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (11/1/2019).
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Jabar, angin puting beliung paling berdampak di tiga titik, yakni di Kampung Papanggungan, Kampung Jati Sari, dan Komplek Perum Rancaekek Permai 2, Desa Jelegong.
Baca: Bandung Dihantam Angin Puting Beliung, Simak Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini
Di Kampung Jatisari, 15 unit rumah rusak berat dan 21 unit rumah rusak ringan, sedangkan Kampung Papanggungan ada 50 rumah yang mengalami kerusakan ringan.
Di komplek Perumahan Rancaekek Permai 2, 300 rumah mengalami kerusakan. Rumah tersebut berada di Blok B, C, dan D.
Lima belas orang mengalami luka ringan dan satu luka berat.
Beberapa waktu sebelum kejadian, pada Jumat siang awan terbentuk dan muncul awan cumulonimbus yang menutup beberapa daerah di wilayah Kecamatan Rancaekek.
Pada sore hari, langit terlihat mendung dan cuaca panas dirasakan oleh warga, kemudian bertiup angin yang semakin lama semakin kencang disertai hujan intensitas sedang, hingga akhirnya angin puting beliung terlihat.
BPBD Kabupaten Bandung telah koordinasi dengan pihak Desa Jelegong dan Satpol PP Kecamatan Rancaekek untuk penyesuaian data kerusakan awal.
"Untuk kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsi sementara, terpal, alat penerangan, bahan makanan dan air bersih," kata Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Johara, dalam keterangan pers, Jumat (11/1/2019).
Pascakejadian angin puting beliung yang terjadi di Perumahan Rancaekek Permai 2, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, pada Jumat sore (11/1/2019), sejumlah warga masih mengalami ketakutan.
Menurut pantauan Tribun Jabar di lokasi kejadian, sejumlah warga, terutama kaum ibu, tampak syok saat melihat bagian rumah yang rusak dan kondisinya berserakan setelah diamuk angin puting beliung.
Mulyani (60), warga Perumahan Rancaekek Permai 2, tampak berurai air mata saat melihat bagian depan serta belakang rumahnya yang mengalami kerusakan.
Beberapa menit sebelum kejadian kira-kira pukul 15.15 WIB, Mulyani melihat awan hitam menggelayut di langit Rancaekek.
Ia hanya berpikiran akan turun hujan deras seperti biasanya.
Namun dugaannya meleset. Saat berada di dalam rumah, ia mendengar tiupan angin yang sangat kencang.
Ketika membuka pintu, benar saja angin menyerupai belalai gajah terlihat jelas mendekati.
"Saya pikir itu suara apa, saya buka pintu ada angin kencang, buru-buru tutup pintu. Saya posisi sedang bersama anak saya," kata Mulyani kepada Tribun Jabar.
Selama angin puting beliung mengamuk, tak henti-hentinya Mulyani berdoa meminta angin puting beliung segera berhenti.
Lima belas menit kemudian, angin puting beliung pun menjauh.
Akibat angin puting beliung, beberapa bagian rumah miliknya, yakni atap belakang, atap depan, dan tembok pembatas mengalami kerusakan.
Angin puting beling melanda kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (11/1/2019). (Facebook)
Kerugiannya ditaksir mencapai belasan juta rupiah.
"Yang penting selamat, saya tidak luka. Cuma kaget saja. Tidak akan mengungsi juga, di sini aja, sebagian masih utuh, mudah-mudahan aman," katanya saat tengah merapikan genting yang berserakan.
Warga lainnya mengatakan, Ade (45), mengatakan, angin puting beliung berputar dari arah timur, kemudian datang kembali dari arah selatan.
Baca: Ratusan Rumah di Rancaekek Bandung Rusak Diterjang Puting Beliung
"Saya lihat jelas, pokonya itu ngeri sekali, saya langsung mencoba selamatkan anak dan istri," katanya.
Menurut pantauan Tribun Jabar, warga tampak bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan.
Penulis: Hakim Baihaqi
Berita ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: UPDATE, Data Sementara BPBD, Lebih dari 300 Rumah Rusak Diamuk Puting Beliung di Rancaekek