Gunung Karangetang Keluarkan Abu Vulkanik dan Bau Belerang Tercium
Abu vulkanik yang jatuh di wilayah Siau Tengah langsung menggerakkan Camat Handris Subari berinisiatif membagikan masker ke warganya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Aktivitas Gunung Karangetang semakin meningkat, Selasa (15/1/2019).
Abu vulkanik keluar dari gunung api tersebut dan jatuh di Kecamatan Siau Tengah dan tercium bau belerang hingga ke pos pemantau Gunung Karangetang.
"Kami juga sesekali mendengar suara gemuruh lemah," jelas Didi Wahyudi, petugas pos pantau, kepada tribunmanado.co.id.
Ia menjelaskan, untuk aktivitas kegempaan, guguran terjadi 14 kali, dengan amplitudo 3-7 milimeter, berdurasi 55-60 detik.
Embusan terjadi 12 kali dengan amplitudo 7-20 milimeter, berdurasi 25-35 detik.
Vulkanik dangkal terjadi 3 kali dengan amplitudo 6-8 milimeter, berdurasi 4-5 detik. Mikrotremor juga terekam dengan amplitudo 0.25-1 milimeter (dominan 0.25 milimeter).
"Itu pantauan kami hingga pukul 18.00 Wita, dan sampai saat ini status gunung masih siaga," jelasnya.
Abu vulkanik yang jatuh di wilayah Siau Tengah langsung menggerakkan Camat Handris Subari berinisiatif membagikan masker ke warganya.
"Tadi pas keluar saya lihat abu turun, saya langsung ambil masker di rumah dan langsung bagikan ke warga," jelasnya.
Ada sekitar dua dus masker yang dibagikan kepada warga dan langsung digunakan oleh warga yang beraktivitas di luar rumah.
"Supaya jangan ada yang menderita gangguan pernapasan," jelasnya.
Tampak juga BPBD Sitaro membagikan bantuan masker kepada warga Siau Tengah
untuk digunakan.
"Sangat bermanfaat karena memang abu Karangetang yang turun cukup banyak," jelasnya.
Terkait aktivitas Karangetang yang meningkat, masyarakat dan pengunjung tetap diminta untuk tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam radius 2.5 kilometer dari Kawah 2 (kawah utara) dan Kawah Utama (kawah Selatan) ke arah Utara-Timur-Selatan-Barat dan radius 3 km ke arah Baratlaut.
Juga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
"Kami anjurkan masyarakat untuk menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.