Polisi MAsih Kejar Pemiliki Buaya yang Terkam Deasy Tuwo hingga Tewas
Kepolisian masih memburu Warga Negara Jepang pemilik buaya yang menerkam Deasy Tuwo (44), Kepala Laboratorium CV Yosiki hingga tewas.
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kepolisian masih memburu Warga Negara Jepang pemilik buaya yang menerkam Deasy Tuwo (44), Kepala Laboratorium CV Yosiki hingga tewas.
Keberadaan Ochiai Sensei tak diketahui keberadaannya.
Padahal menurut mantan karyawan, sang pemilik perusahaan budiaya mutiara ini sedang berada di Manado sejak Natal dan Tahun Baru.
Namun, hingga kini polisi dikabarkan masih mencari warga negara Jepang itu sejak mayat karyawan perempuan yang ditemukan tewas mengenaskan di kandang buaya peliharaan atasannya, di Desa Ranowangko (wilayah Tanawangko), Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulut, Jumat (11/1/2019) siang.
Banyak orang menduga Deasy terpeleset saat memberi makan buaya seberat 600 kilogram itu.
Namun, ada pun yang menduga penyebab lain kematian Deasy. Polisi pun masih menyelidiki penyebab kasus tersebut termasuk mencari keberadaan Ochiai Sensei.
Kini, Buaya yang diberi nama Merry tersebut sudah dievakuasi ke Pusat Penangkaran Satwa (PPS) Tasik Koki di Desa Pimpin, Kecamatan Kema, Minahasa Utara.
Namun, penyebab awal wanita 44 tahun ini hingga tewas di makan buaya yang sudah dipelihara sejak 20-an tahun silam ini masih misteri.
Seorang mantan karyawan CV Yosiki mengungkap cara Deasy memberi makan di lokasi yang tidak biasa. Hal ini berdasarkan posisi sandal yang jatuh saat jasad korban ditemukan.
Saat ia tiba sekitar Jumat (11/1/2019) pukul 09.00 Wita, sandal setengahnya Deysi berada di luar kandang, setengahnya lagi terapung di dalam kandang.
Di bagian dasar jarak sekitar 4 meter dari lubang pembuangan terlihat pakaian milik Deysi yang tak jelas warnanya karena tertutup lumpur.