Gajah Rusak Tujuh Rumah Warga Pintu Rime Gayo
Pekan ini sekitar 15 ha lahan perkebunan warga yang berada di Kampung Menderek juga diluluhlantakkan oleh hewan mamalia bertubuh besar
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BENER MERIAH - Kawanan gajah liar merusak tujuh rumah warga yang tersebar di dua kampung di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, dalam tiga hari terakhir.
Rumah yang diamuk kawanan gajah liar itu di antaranya enam unit berada di Kampung Persiapan Sejahtera dan satu unit di Kampung Musara 58.
Namun, tidak ada korbam jiwa dalam insiden tersebut, kendati 1 kepala keluarga (KK) harus direlokasi ke tempat aman yang jauh dari jangkauan gajah liar.
“Dalam tiga hari ini sudah tujuh rumah yang dirusak gajah. Tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB kembali satu rumah diamuk bagian dapur warga di Kampung Musara 58,” kata Sanusi Purnawira Dade, Camat Pintu Rime Gayo, ketika dikonfirmasi Serambi, Minggu (20/1).
Bahkan dalam pekan ini saja, sekitar 15 ha lahan perkebunan warga yang berada di Kampung Menderek juga diluluhlantakkan oleh hewan mamalia bertubuh besar tersebut.
Padahal, ia mengaku pihaknya terus melakukan penggiringan gajah dalam beberapa waktu lalu, di mana termonitor sedikitnya 43 ekor gajah berada di wilayah paling utara yang berbatasan dengan Kabupaten Bireuen itu.
“Sebelumnya sudah berhasil kita giring sebanyak 36 ekor. Namun, ada satu kawanan gajah yang berjumlah tujuh ekor belum dapat dilakukan penggiringan dikarenakan satu indukan gajah beranak, sehingga sulit digiring,” ungkapnya.
Untuk itu pihaknya dalam beberapa hari ke depan akan melakukan penggiringan terakhir bagi kawanan gajah yang tersisa tersebut.
Dan untuk melakukan penggiringan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Tim 8 (pasukan penggiringan gajah liar) yang selama ini terus berupaya agar gajah tidak masuk ke permukiman warga.
“Posisi gajah saat ini tidak menentu kadang suatu saat berada di kampung lain, kadang kala berada di tempat lain karena teritorial gajah cukup luas,” ujar Sanusi.
Camat Pintu Rime Gayo ini berharap kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menjalankan aktivitas di perkebunan, mengingat masih ada sekawanan gajah liar berjumlah tujuh ekor yang masih berkeliaran.
“Biasanya bila ada induk gajah beranak, mereka akan lebih agresif. Untuk itu, kita harapkan agar masyarakat lebih berhati-hati dan tingkatkan kewaspadaan, sampai nanti gajah liar ini bisa kita giring ke hutan,” demikian Sanusi. (c51)