Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Tidak Yakin Inah Antimurti Dibunuh karena Terkait Masalah Utang

Pihak keluarga berharap pelaku dihukum seberat-beratnya bahkan sampai hukuman mati

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Keluarga Tidak Yakin Inah Antimurti Dibunuh karena Terkait Masalah Utang
istimewa
Polisi mengungkap pelaku pembunuhan keji wanita dibakar di spring bed di Indaralaya - Polisi menunjukan mayat wanita terbakar di atas spring bed di Sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), Minggu sore (20/1/2019) / Sosok wanita diduga mayat wanita yang dibakar, keluarga menemukan kecocokan anting. (SRIPOKU.COM/BERI SUPRIADI/Facebook Inah Antimurti) 

Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pihak keluarga almarhumah Inah Antimurti membantah korban Inah diduga terlilit utang seperti yang disampaikan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.

"Tidak mungkin adik kami (almarhumah Inah Antimurti) terlilit utang," ujar Sasi Karani, kakak kandung korban saat dijumpai Sripoku.com di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (23/1/2019).

Menurut Sasi Karani, korban semenjak bercerai dengan suaminya setahun lalu tinggal di kediaman orangtua dengan bekerja sebagai penyadap karet.

"Jadi kecil kemungkinan kalau ada utang. Kami berharap semua pelaku dihukum mati," jelasnya.

Jaka Saputra keluarga korban lainnya menambahkan bahwa pihak keluarga menduga bahwa pelaku yang sekarang DPO berinisial AS merupakan pacar Asri dan pembunuhannya sudah direncanakan.

"AS ini adalah pacar korban. Kami mengetahui itu karena sejak hari Kamis dia (AS) sering menghubungi Inah. Namun almarhumah sibuk lantaran mau mengurus KK sebelum ditemukan meninggal pada hari Minggu," ungkap Jaka.

Baca: Jumlah Penderita Demam Berdarah di Depok Tahun 2018 Naik

BERITA TERKAIT

Inah Antimurti yang merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara perempuan ini diduga dibunuh terlebih dahulu sebelum dibakar dan diikat dengan kasur di rumah kontrakan AS di Desa Talang-taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.

"AS ini kami mendapat cerita dari kerabat merupakan bandar sabu di tempat tinggalnya. Jadi sebelum mereka membakar jenazah untuk menghilangkan jejak terlebih dahulu memperkosa korban," jelas Jaka.

"Kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya bahkan sampai hukuman mati," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas