Sebelum Ditangkap KPK, Bupati Mesuji Mengeluh dan Ingin Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
Khamami sempat mengutarakan rencana untuk mundur dari jabatan bupati Mesuji. Hal itu dibenarkan oleh Ketua DPRD Mesuji Fuad Amrullah.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Lampung Daniel Tri Hardanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Siapakah Khamami, bupati Mesuji yang dikabarkan terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?
Berikut profil Khamami sebagaimana dirangkum Tribunlampung.co.id.
Khamami menjabat bupati Mesuji selama dua periode.
Khamami kali pertama menjadi bupati Mesuji pada periode 2012-2017 bersama Ismail Ishak.
Khamami terpilih kembali menjadi bupati Mesuji untuk kali kedua bersama Saply pada periode 2017-2022.
Khamami-Saply dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Mesuji terpilih pada 22 Mei 2017 silam.
Sebelum menjabat bupati Mesuji selama dua periode, pria kelahiran 8 Februari 1968 itu tercatat juga pernah berkarier sebagai anggota dewan.
Baca: Surat Pengantar Nikah Ahok dan Bripda Puput Rampung, Diurus Seminggu Sebelum Bebas
Bahkan, Khamami juga menjadi anggota DPRD Provinsi Lampung selama dua periode, yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Dikutip dari laman mesujikab.go.id, berikut profil Khamami:
DATA PRIBADI
- Nama: Khamami
- TTL: Kebumen, 8 Februari 1968
- Agama: Islam
- Alamat: Unit 2 RT 001 RW 001 Tunggal Warga, Kec Banjar Agung, Kabupaten Tulangbawang
- Istri: Elviana (Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mesuji dan Ketua Muslimat NU Kabupaten Mesuji)
- Anak: Hasan (alm 1991) dan Husen (alm 1991)
Baca: Terkuak Ada Seribu Video Porno Artis di Ponsel Mucikari, Diduga Terkait Prostitusi Online
PENDIDIKAN
- SD Negeri Baradatu, Lampung Utara
- SMP Negeri Poncowati, Lampung Tengah
- SMA Negeri Poncowati, Lampung Tengah
- Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai, Bandar Lampung
- Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI, Lembaga Ketahanan Nasional RI, Jakarta
PENGALAMAN ORGANISASI
- Ketua Perguruan Paku Banten Lampung Tengah (2002-2004)
- Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Lampung Tengah (2001)
- Ketua DPC Organda Lampung Tengah (2000-2005)
- Ketua Komite Wartawan Republik Indonesia (KWRI) Lampung Tengah (2000-2001)
- Pengurus Pejuang Siliwangi DPC Tulangbawang (2003-2006)
- Ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Tulangbawang (2002-2008)
- Ketua DPP Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Provinsi Lampung (2011-2016)
- Ketua Himpunan Masyarakat Peduli Transmigrasi Indonesia (HMPTI) Tulangbawang (2004-2009)
PENGALAMAN PEKERJAAN
- Mengembangkan produk pupuk dan pestisida pertanian di Tulangbawang dan Bandar Jaya Lampung Tengah sejak tahun 1989-sekarang;
- Anggota DPRD Provinsi Lampung (2004-2009)
- Anggota DPRD Provinsi Lampung (2009-2014)
- Bupati Mesuji Periode 2012-2017, SK Mendagri Nomor: 131.18-875 Tahun 2011 tentang Pemberhentian Penjabat Bupati Mesuji dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Mesuji Provinsi Lampung.
- Bupati Mesuji Periode 2017-2022, SK Mendagri Nomor: 18-3051 Tahun 2017 tentang Pengangkatan Bupati Mesuji Provinsi Lampung.
Sempat Curhat Ingin Mundur
Khamami sempat mengutarakan rencana untuk mundur dari jabatan bupati Mesuji.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua DPRD Mesuji Fuad Amrullah.
Niatan untuk mundur sebagai orang nomor satu di Mesuji itu diungkapkan Khamami dalam status Facebook-nya.
“Keinginan saya mengundurkan diri telah saya sampaikan setelah Paripurna Istimewa di DPRD Mesuji tadi pagi di gedung baru DPRD Mesuji,dengan Ketua DPRD Mesuji,Wakil Bupati Mesuji,Kapolres Mesuji,Dandim o426 Tulang bawang,Inspektur Mesuji dan beberapa pejabat lainnya,” tulisnya di akun Khamami untuk Mesuji.
Fuad Amrullah membenarkan apa yang ditulis Khamami di laman Facebook-nya itu.
Menurut Fuad, Khamami menyampaikan uneg-unegnya yang berencana mundur dari jabatan bupati itu di sela-sela makan siang usai paripurna istimewa mendengarkan pidato Presiden Jokowi dalam rangka HUT Ke-72 RI di gedung DPRD Mesuji, Rabu, 16 Agustus 2017 silam.
"Usai paripurna kami makan satu meja dengan Kapolres Mesuji, Dandim 0426 Tuba, Wakil Bupati, dan beberapa pejabat Pemkab Mesuji. Di saat makan itulah Pak Bupati curhat," terang Fuad kepada Tribunlampung.co.id, Jumat, 18 Agustus 2017.
Menurut Fuad, ada beberapa hal yang disampaikan Khamami ketika itu.
Pertama, dia merasa beban kerja yang ia rasakan terlalu berat.
Ditambah lagi kurangnya dukungan dari SKPD terhadap kebijakan bupati.
Terjerat Kasus Proyek
Khamami dikabarkan terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu, 23 Januari 2019 hingga Kamis, 24 Januari 2019 dini hari.
Dalam operasi senyap itu, KPK mengamankan delapan orang, termasuk Khamami.
OTT dilakukan atas dugaan transaksi suap terkait proyek-proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Mesuji.
Sejumlah barang bukti (BB) diamankan dalam OTT KPK di Lampung.
KPK mengamankan 8 orang termasuk, salah satunya Bupati Mesuji Khamami.
Juru Bicara KPK Febri Diyansah melalui pesan WhatsApp ke Tribunlampung.co.id mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan OTT di tiga lokasi terpisah.
"Iya, kami lakukan OTT di Bandar Lampung, Lampung Tengah dan Mesuji," ungkapnya, Kamis, 24 Januari 2019.
"Sampai saat ini yang diamankan 8 orang dari unsur kepala daerah/bupati, PNS dan swasta," bebernya.
Febri menjelaskan, OTT dilakukan atas dugaan transaksi suap terkait proyek-proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Mesuji.
"Diduga merupakan realisasi komitmen fee proyek-proyek yang dianggarkan tahun 2018 lalu," katanya.
Dalam OTT ini, Febri mengatakan pihaknya mengamankan uang dalam pecahan Rp 100 ribu dalam kardus.
"Untuk jumlahnya masih dalam proses perhitungan," tuturnya.
Febri menambahkan, akan menentukan status kedelapan orang yang diamankan dalam gelar OTT kali ini.
"Waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status pihak yang diamankan," tandasnya.
Sementara itu, pagi subuh ini mobil yang terparkir di samping Ditreskrimsus Polda Lampung mulai meninggalkan Polda Lampung.
Setidaknya tiga mobil tersebut diduga membawa tim penyidik KPK dan beberapa orang yang terjaring OTT pergi untuk bertolak ke Jakarta.