Gedung SMAN 3 Takari Kupang Rata Tanah, Diterjang Angin Kencang Kamis Sore
Gedung SMAN 3 Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang roboh rata tanah akibat diterjang angin kencang pada Kamis (24/1/2019) sore.
Editor: Miftah
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
TRIBUNNEWS..COM, KUPANG - Gedung Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang roboh rata tanah akibat diterjang angin kencang pada Kamis (24/1/2019) sore.
Akibatnya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) hari ini ditiadakan.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi V DPRD NTT, Winston Neil Rondo kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (25/1/2019).
Menurut Winston, dirinya baru mendapat informasi robohnya sekolah itu dari pihak sekolah pada Jumat (25/1/2019) siang.
"Kejadiannya pada Kamis (24/1/2019) sore sekitar pukul 18:00 wita, tadi baru saya dapat informasi dari pihak sekolah bahwa hari ini mereka tidak ada aktivitas belajar dan mengajar," kata Winston.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kupang ini menjelaskan, sesuai informasi dari pihak sekolah bahwa kejadiannya begitu cepat dan beruntung saat kejadian sekolah sudah keluar atau tidak ada aktivitas di sekolah.
"Karena memang peristiwanya sore sehingga tidak ada aktivitas belajar mengajar. Tidak ada korban jiwa ,hanya saja menurut laporan pihak sekolah bahwa ada kerugian yang dialami seperti kerusakan sarana belajar seperti meja dan kursi," katanya.
Tentang kondisi bangunan, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT ini mengatakan,kondisi bangunan sekolah itu masih darurat atau non permanen.
"Jadi memang sekolah darurat dan itu yang dipakai selama ini oleh siswa-siswi SMAN 3 Takari untuk belajar. Atas kejadian ini saya prihatin dan berharap ada aksi nyata dari pemerintah NTT,karena kewenangan SMA ada di pemerintah provinsi," ujarnya.
Winston mengakui, dirinya berencana mengunjungi langsung untuk melihat dari dekat kondisi sekolah yang roboh itu pada Sabtu (26/1/2019).
"Sebagai DPRD kami ikut prihatin dan berharap ada aksi nyata pemerintah bersama orang tua dan komite agar bisa dibangun ruang kelas darurat lagi sembari menunggu alokasi 3 Ruang Kelas Baru (RKB) yang sudah diusulkan untuk tahun 2019 ini," ujarnya.
Dia meminta perhatian pemerintah NTT, khususnya Dinas Pendidikan NTT agar sigap dan cepat mencari solusi sehingga proses KBM di SMAN 3 Takari tidak mandek.