Kasus Pelecehan Seksual Tenaga Kerja Asal Tiongkok terhadap Juru Masak PLTA Sipirok Berakhir Damai
Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap dua pekerja lokal oleh dua TK) asal Tiongkok pada proyek pembangunan PLTA Sipirok, berakhir damai.
Editor: Dewi Agustina
Bukan yang Pertama
LKH bukan satu-satunya pekerja lokal pada proyek pembangunan PLTA Sipirok yang mengadukan ulah TKA asal Tiongkok ke pihak berwajib.
Pada hari yang sama, Jumat (25/1/2019), seorang perempuan lainnya yang juga merupakan pekerja lokal pada proyek tersebut, LH (36), melapor telah menerima perlakuan tidak senonoh dari TKA asal Tiongkok berinisial CWW (32).
CWW dituding telah meraba payudara warga Banjar Toba, Kelurahan Sipirok Godang, Tapanuli Selatan, ini saat mereka sedang berada di camp pekerja pada Jumat (11/1/2019).
Namun kini, baik LKH maupun LH disebut-sebut sudah berdamai dan memilih tidak melanjutkan proses hukum terhadap kedua oknum TKA asal Tiongkok itu.
Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan AKP Alexander Piliang membenarkan dua pekerja lokal yang mengadukan dugaan pelecehan seksual oleh dua TKA asal Tiongkok pada proyek pembangunan PLTA Sipirok telah berdamai.
"Mereka sudah melakukan perdamaian. Kedua pihak, kedua korban, sudah damai," kata Alex.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Sinohydro selaku penyedia TKA pada proyek pembangunan PLTA itu belum dapat dimintai keterangannya.
Begitu pun dengan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu serta Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri.
Keduanya tidak membalas membalas pesan seluler serta menjawab panggilan telepon.
Sebelumnya, dua warga Tapanuli Selatan yang bekerja pada proyek pembangunan PLTA Sipirok, melaporkan dugaan tindak pelecehan seksual oleh dua oknum TKA asal Tiongkok ke Mapolres Tapanuli Selatan, Jumat (25/1/2019).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak Polres Tapanuli Selatan, korban pertama dugaan pelecehan seksual ini berinisial LKH (24), warga Dusun Gunung Hasahatan, Desa Aek Batang Paya, Tapanuli Selatan.
Ia diduga dilecehkan oleh seorang TKA asal Tiongkok berinial GJ (54).
Baca: Isak Tangis Lisdayanti Tak Terbendung, Ayahnya Tewas Tertimbun Longsor, Ibunda Belum Ditemukan
LKH diketahui bekerja sebagai juru masak pada pembangunan PLTA Sipirok.
LKH mengaku mengalami pelecehan seksual pada Kamis (24/1/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.