Kasus Pelecehan Seksual Tenaga Kerja Asal Tiongkok terhadap Juru Masak PLTA Sipirok Berakhir Damai
Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap dua pekerja lokal oleh dua TK) asal Tiongkok pada proyek pembangunan PLTA Sipirok, berakhir damai.
Editor: Dewi Agustina
Saat itu, ia sedang berada di dapur. Tiba-tiba, GJ datang dan langsung memukul bokongnya sebanyak dua kali.
Informasi yang diperoleh, perlakuan ini tidak hanya dirasakan LKH sekali.
Ia diduga sudah berulang-ulang kali mengalami pelecehan seksual. Karana tidak tahan, akhirnya ia pun melapor.
Selain LKH, seorang perempuan lainnya berinisial LH (36) juga melaporkan hal yang sama.
Warga Banjar Toba, Kelurahan Sipirok Godang, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan ini mengaku telah mendapat pelecehan seksual oleh oknum TKA asal Tiongkok berinisial CWW (32).
Terduga pelaku diketahui juga bekerja pada proyek pembangunan PLTA Sipirok.
Pada Jumat (11/1/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, LH yang bekerja sebagai house keeper sedang mengantar cabai ke camp pekerja.
Karena alasan yang belum diketahui, CWW dikabarkan sempat marah-marah. Namun kemudian, CWW diduga merangkul pundak LH dan diduga memegang payudaranya.
Hingga Jumat (25/1/2019) pukul 21.40 WIB, LKH beserta LH terlihat masih melapor di Mapolres Tapanuli Selatan.
Di lokasi ini, seorang wanita berkerudung membenarkan bahwa LH sedang melapor terkait dugaan pelecehan seksual.
Perempuan ini diketahui merupakan kerabat LH.
"Iya. Kalau LH ini kemarin itu. Tapi kalau si LKH itu kabarnya sudah berulang kali, makanya dia tidak tahan dan melapor," katanya.
Baca: Kronologis Otak Pelaku Pembunuhan, Pemerkosaan dan Pembakaran Inah Menyerahkan Diri
Sekitar pukul 22.50 WIB, satu di antara dua korban dugaan pelecehan seksual ini, yakni LKH, keluar dari ruangan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tapanuli Selatan.
Sedangkan satu korban lainnya, LH, terlihat masih diperiksa.