Kisah Waridi Terombang-ambing Terbawa Arus dan Selamat dari Tragedi Mobil Tenggelam di Tulungagung
Waridi (56), warga Rungkut Lor Kota Surabaya yang selamat dari kejadian mobil tenggelam di Dermaga Ngunut, Tulungagung,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Waridi (56), warga Rungkut Lor Kota Surabaya yang selamat dari kejadian mobil tenggelam di Dermaga Ngunut, Tulungagung, Sabtu (26/1/2019) malam, bercerita kepada keluarganya tentang detik-detik penyelamatan dirinya saat tenggelam di sungai.
Kepada menantunya, Ali Machsun, Waridi mengatakan sempat terombang ambing arus di dalam Sungai Brantas.
"Bapak sempat tenggelam, terombang ambing di dalam. Beruntung diselamatkan warga," kata Ali Machsun di rumah duka Jalan Rungkut Lor IX, Selasa (29/1/2019).
Baca: Inilah 7 Sayuran untuk Penderita Asam Urat
Baca: Polisi Bekuk Anggota Geng Motor yang Aniaya Pemuda Hingga Tewas di Kemayoran
Suasana duka masih menyelimuti keluarga Waridi, sesekali ayah dari korban Fitri Nursyam (34) dan Siti Yuniati (32) ini memeluk cucu-cucunya yang masih berusia 10 tahun.
Saat kejadian, Waridi menyuruh istrinya Sholikatin (56) dan keponakannya Imam Shodikin (44) untuk turun dari mobil, untuk mengurangi beban mobil.
Sementara di dalam mobil tersebut masih ditumpangi dua anak kandungnya dan adik Waridi, Siti Alfiah.
Perjalanan keluarga ini hendak bersilaturahmi ke rumah Siti Alfiah di Tulungagung.
Mereka juga sempat mampir ke Blitar menitipkan anak bungsu Fitri Nursyam ke saudara di Blitar.
Namun dari Tulungagung dan saat akan kembali menyeberang, Waridi justru mendapati rem di luar kendali.
"Awalnya mobil itu jauh dari sungai, bapak ngerem tapi mobilnya terus maju. Bapak sempat tenggelam," lanjut Ali.
Waridi sempat terombang ambing hingga kemudian ditolong warga yang melihat mobil terjatuh ke sungai.
"Dikasih pelampung, narik pelampung dan tali tampar menyelamatkan diri," kata Ali.
Namun, tiga penumpang lain yang saat itu masih berada di dalam mobil terjebak.
Mereka tenggelam bersama mobil Avanza putih milik keluarga tersebut, Sabtu (26/1/2019) malam.
Dua hari proses pencarian korban, Pemkot Surabaya menerjunkan tim gabungan dan Tim Batalyon Intai Amfibi (Taifib) Pasmar II ke lokasi pencarian Sungai Brantas, Tambangan Pema, Ngunut, Tulungagung.
Sejak Senin (28/1/2019), pukul 18.45 WIB, tim menyisir lokaai titik koordinat mobil.
Sekitar tiga jam kemudian, proses evakuasi korban di dalam mobil yang berjarak sekitar 400 meter dari lokasi tenggelam.
Tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia yang kemudian satu persatu dievakuasi dan dibawa ke RSUD Iskak Tulungagung.
"Pukul 05.00 WIB, saya sama keluarga ke Tulungagung. Langsung dibawa ke sini. Satu keluarga adiknya bapak (Waridi), ibu Siti Alfiah dimakamkan di Jatipandansari Tulungagung," kata Ali. (Nurika Anisa)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cerita Korban Selamat dari Tragedi Mobil Tenggelam di Tulungagung : Terombang-ambing Terbawa Arus
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.